News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Inggris Tolak Kedatangan Istri Bashar al-Assad, Terancam Tak Bisa Balik Kampung

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asma al-Assad, istri dari mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, terancam tak bisa balik kampung halamannya di London Barat lantaran di sanksi oleh Pemerintah Inggris yang membuat ia dan keluarganya  tidak diterima lagi di Inggris.

Meski mendapatkan suaka sementara dari pemerintah Rusia, namun aset-aset dan dana keluarga Assad di Rusia meliputi 270 kilogram emas, uang tunai 2 milyar dollar, dan 18 apartemen di Moskow dilaporkan telah dibekukan.

Kehidupan yang serba terbatas ini lantas membuat Asma ingin kembali ke tanah kelahirannya yang ada di London.

Asma, yang terbiasa hidup mewah di Suriah, kabarnya tidak puas dengan standar kehidupannya di Moskow.

Selain itu Asma yang juga menderita kanker leukimia beralasan bahwa ia ingin dirawat di Inggris, bukan di Rusia.

"Hidup di Moskow, Rusia dalam sangkar emas tidak lagi memuaskan bagi Asma Assad," kata analis politik pro-oposisi Stanislav Belkovsky, dikutip dari Daily Mail.

"Ia ingin pindah ke London, Inggris dan kembali bekerja di perbankan investasi dan pada saat yang sama, jika memungkinkan, membebaskan sebagian modal keluarganya dari sanksi." tambahnya.

Tidak jelas apakah dia akan diizinkan masuk ke Inggris, meskipun dia adalah warga negara Inggris.

Namun Menteri Luar Negeri David Lammy mengatakan dia "tidak diterima di Inggris" karena sanksi yang dijatuhkan kepadanya.

Sementara itu pihak berwenang Rusia membantah kabar istri Presiden Suriah Bashar Al Assad yang dikabarkan  tidak betah hidup di negara tersebut.

Dalam keterangan resminya Kremlin juga membantah laporan bahwa Asma al-Assad, istri mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengajukan gugatan cerai di Rusia.

"Tidak, itu tidak sesuai dengan kenyataan," kata juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan di Moskow.

(Tribunnews.com / Namira Yunia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini