Satu jet dilaporkan hilang. Seorang anggota dewan Ukraina kemudian menyebut jet itu justru ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Patriot yang dikirimkan oleh NATO.
Adapun perusahaan swasta Rusia bernama Fores sudah mengumumkan hadiah sebesar 15 rubel atau sekitar Rp2,7 miliar untuk siapa saja yang pertama kali berhasil menembak jatuh F-16.
Sementara itu, dikutip dari Eurasian Times, Rusia pertama kali menjatuhkan F-16 pada bulan Agustus lalu.
Pesawat tersebut jatuh setelah diberondong oleh rudal Rusia. Sang pilot, Oleksiy Mes, tewas.
Di sisi lain, militer Ukraina mengklaim jet itu jatuh bukan karena serangan rudal Ukraina. Sang pilot diklaim telah menghancurkan tiga rudal penjelajah dan satu drone Rusia.
Adapun baru-baru ini Ukraina menerima beberapa F-16 Block 20 dari Denmark dan Belanda. Meski generasi lama dan bukan versi tercanggih, F-16 itu telah dimodernisasi dan disesuaikan dengan kebutuhan Ukraina.
F-16 Block 20 dilengkapi dengan radar AN/APG yang memungkinan pesawat mengidentifikasi target di udara dan darat sehingga penting untuk keperluan pertahanan dan serangan.
Baca juga: 93 Rudal dan 200 Shahed Rusia Meluncur ke Ukraina, F-16 Kiev Keluar Kandang
Radar itu memang berada berada satu generasi di belakang radar APG-83 yang dipasang pada vesi Block yang lebih baru. Namun, radar itu tetap bisa menjadi alat serangan yang akurat.
Block 20 mampu membawa beragam amunisi, termasuk bom dengan sistem pemandu yang akurat, rudal udara yang menyasar target darat, dan rudal udara yang menyasar target di udara.
Senjata presisi yang dibawa Block 20 sangat penting bagi Ukraina dalam menargetkan pusat komando dan satuan lapis baja Rusia.
(Tribunnews/Febri)