Pesawat ini dipenuhi wisatawan dalam paket wisata Natal.
Saat pesawat take off hingga pukul 08.57 pagi waktu setempat tampak baik-baik saja.
Namun beberapa saat kemudian pengawas lalu lintas udara di Bandara Internasional Muan, melihat sesuatu yang mengkhawatirkan.
Mengetahui ada hal yang tidak beres dalam penerbangan tersebut, pengawas mengirimkan peringatan tabrakan burung melalui radio ke kokpit.
Beberapa detik kemudian, pilot mengumumkan "mayday, mayday, mayday".
Seorang pria yang sedag memancing di pantai terdekat mengatakan bahwa ia menyaksikan insiden tersebut.
Ia mengatakan bahwa terdapat sekelompok burung yang menabrak mesin sisi kanan pesawat.
Kemudian terdengar suara ledakan keras dari pesawat dan percikan api.
Tepat pada pukul 09.03 pagi, pesawat tersebut tergelincir karena roda pendaratan yang tak berfungsi di sepanjang landasan pasu.
Hingga akhirnya pesawat menabrak struktur bantuan navigasi yang terbuat dari beton dan dinding pembatas.
Ini menimbulkan ledakan dan puing-puing berserakan.
Atas kejadian ini, 32 mobil pemadam kebakaran dengan 80 petugas dikerahkan di lokasi kejadian.
Api berhasil dipadamkan pada pukul 09.46 pagi waktu setempat.
Korban terus meningkat, hingga para pejabat mengumumkan pada malam hari, jumlah total korban menjadi 179 orang.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel