Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan Hamas bahwa jika Hamas tidak menghentikan serangan terhadap negaranya dan tidak membebaskan tawanan yang ditahan di Gaza, kelompok itu “akan menerima pukulan dengan kekuatan yang belum pernah terlihat” dalam waktu yang lama.
Seorang pejabat kesehatan Palestina mengatakan bayi ketujuh meninggal dunia akibat kedinginan di Gaza, sehingga jumlah keseluruhan korban hipotermia menjadi delapan, sementara warga terlantar akibat hujan lebat selama berhari-hari yang telah membanjiri tempat penampungan sementara di seluruh wilayah tersebut.
Otoritas Palestina (PA) telah menangguhkan siaran Al Jazeera di Tepi Barat yang diduduki, dengan tuduhan jaringan tersebut menyiarkan materi yang “menyesatkan”. Al Jazeera mengecam keputusan tersebut.
Baca juga: Hari Pertama Tahun Baru 2025, Drone Israel Bantai 17 Warga Palestina di Jalur Gaza
Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk Palestina, telah mendesak PA untuk membatalkan keputusannya yang melarang Al Jazeera beroperasi dan menyiarkan di Tepi Barat yang diduduki.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa seorang pengacara militer terkemuka telah mengirim surat ke Komando Selatan negara itu yang memperingatkan bahwa pasukan Israel tidak menilai secara memadai jumlah penduduk sipil di daerah yang mereka serang di Jalur Gaza.
Kegagalan tersebut memiliki implikasi terhadap cakupan bantuan kemanusiaan yang memasuki daerah tertentu serta kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil, kata laporan itu.
Pasukan Israel melanjutkan serangan di seluruh Tepi Barat yang diduduki, dengan bentrokan dilaporkan di kota Anabta, dekat kota Tulkarem.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan sebanyak 45.553 warga Palestina dan melukai 108.379 orang sejak 7 Oktober 2023.
Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu, dan lebih dari 200 orang ditawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel