News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Jenderal Israel Jadi Koboi Perang, Yehuda Fuchs Bentuk Pasukan Sendiri Buat Hancurkan Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan infanteri Tentara Israel (IDF) saat melaksanakan operasi militer di Jabalia, Gaza Utara. Penyergapan demi penyergapan menyebabkan kerugian besar di kalangan IDF.

Salah satu tentara IDF mengatakan kalau anggota pasukan ini mengatakan kepada mereka bahwa tujuan mereka adalah menghancurkan 60 bangunan di Gaza setiap hari sehingga tidak ada yang kembali ke sana.

Tentara tersebut menggambarkan anggota pasukannya sebagai "sangat religius dan beracun, dan mereka merasa sedang menjalankan misi yang gila dan terhormat."

Seorang warga Palestina berjalan di jalanan berdebu dengan latar belakang kehancuran Gaza karena bombardemen buta Israel selama satu tahun sejak 7 Oktober 2023. (MNA)

The General's Plan

Salah satu perwira IDF juga menyebutkan kalau Fuchs berbicara tentang memindahkan seluruh penduduk Gaza utara ke selatan, dan bahwa ia berusaha untuk melaksanakan “rencana para jenderal”, The General's Plans, sendirian.

Baca juga: Seputar Generals Plan, Rencana Kejam Israel dalam Operasi Kelaparan dan Pemusnahan Gaza

Perwira IDF itu menambahkan, "Fuchs encari gambaran kemenangan untuk dirinya sendiri, dan mengatakan kalau  kemenangan divisi tersebut akan tercapai ketika menyelesaikan misinya untuk mengusir penduduknya di Gaza utara."

Sumber yang sama mengatakan bahwa ini adalah "perang pertama di mana setiap orang dapat melakukan apapun yang mereka inginkan di lapangan."

Sejak tanggal 5 Oktober lalu, tentara pendudukan Israel telah melancarkan serangan dahsyat di Jalur Gaza utara, yang menyebabkan kematian dan cedera ribuan warga Palestina, puluhan ribu orang mengungsi, dan kehancuran rumah sakit dan infrastruktur, secara bersamaan. dengan pengepungan yang menyesakkan.

Hal ini terjadi ketika perang pemusnahan terus berlanjut di seluruh sektor selama 15 bulan berturut-turut, dengan jumlah korban tewas dan luka-luka mencapai lebih dari 153.000 orang, dan sebagian besar infrastruktur sipil, termasuk rumah, sekolah, dan rumah sakit, telah hancur. 

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini