Dalam beberapa jam setelah gempa utama, tercatat lebih dari 40 gempa susulan.
Namun, para ahli meyakini kemungkinan gempa berkekuatan besar berikutnya kekuatannya lebih rendah.
Peneliti di Pusat Jaringan Gempa Bumi China, Jiang Haikun, mengatakan kepada CCTV bahwa setelah gempa besar terjadi, akan ada proses pelemahan aktivitas seismik secara bertahap.
Meskipun gempa susulan masih mungkin terjadi, Jiang mengatakan, "kemungkinan gempa berkekuatan besar terjadi sangat rendah".
5. Kesaksian Warga
Seorang penghuni hotel di Shigatse menyatakan tempat tidurnya seperti terangkat karena getaran hebat, Fengmian News melaporkan.
Banyak warga berlari ke jalan untuk menyelamatkan diri.
Salah satu warga, Sangji Dangzhiyang, melaporkan bahwa banyak bangunan, termasuk supermarketnya, mengalami kerusakan parah.
6. Lokasi Terdampak Lain
Getaran gempa dirasakan di Nepal, Bhutan, dan India, BBC Newsday melaporkan.
Namun, tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar di negara-negara tersebut.
Baca juga: Tantangan Cuaca Tak Surutkan Pencarian Korban Gempa Tibet hingga Larut Malam
7. Wilayah Rentan Gempa
Tibet sering mengalami gempa bumi karena berada di garis patahan utama antara lempeng tektonik India dan Eurasia.
8. Konteks Sejarah
Pada 2015, gempa berkekuatan 7,8 di Nepal yang berada di kawasan serupa menewaskan hampir 9.000 orang, BBC Nepali melaporkan.
9. Lokasi Strategis dan Keagamaan
Shigatse adalah kota suci di Tibet dan rumah bagi Panchen Lama, tokoh utama agama Buddha Tibet setelah Dalai Lama.
Gempa ini menjadi salah satu yang paling mematikan di China dalam beberapa tahun terakhir.
Upaya penyelamatan dan pemulihan masih terus berlangsung, sementara dunia turut berduka atas tragedi ini.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)