Lalu, dia mengkritik negara-negara yang “pengecut” karena hanya menonotn warga Palestina kelaparan di Gaza. Dia menyebut rezim seperti itu terlibat dalam kejahatan Israel.
“Minggu ini tentara Israel mulai menjarah bantuan yang tiba di Gaza. Apa yang dilakukan Israel terhdap Rumah Sakit Kamal Adwan adalah agresi terang-terangan, dan sejauh ini salah satu kejahatan yang paling mengerikan di Jalur Gaza.”
Pemimpin Houthi itu mengatakan masjid-masjid menjadi salah satu target utama Israel karena Israel adalah musuh umat Islam.
Serangan dini hari dengan hipersonik
Houthi menyerang Israel dengan rudal hipersonik pada Jumat dini hari, (27/12/2024), atau sehari setelah Israel membombardir Yaman.
“Pasukan rudal Angkatan Bersenjata Yaman menjalankan operasi yang menargetkan Bandara Ben Gurion di Yaffa menggunakan satu rudal hipersonik berjenis ‘Palestina 2,’” kata juru bicara Houthi, Brigjen Yahya Saree, dikutip dari kantor berita Saba.
Saree mengklaim rudal itu sukses menghantam target dan menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: Mengapa Israel Takut pada Rudal Palestine-2 Houthi? Kecepatan Mach 16, Tembus Iron Dome dan Arrow
Di sisi lain, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku sukses menangkis rudal itu. Sirene peringatan sengaja dibunyikan karena adanya kekhawatiran mengenai jatuhnya pecahan rudal.
Menurut IDF, tidak ada laporan kerusakan di bandara. Kedatangan pesawat ke Ben Gurion sempat ditunda selama 30 menit.
Dikabarkan ada 18 warga Israel yang terluka ringan saat berlarian menuju tempat perlindungan. Ada dua orang yang mengalami gangguan kecemasan.
Melalui akun X miliknya, IDF melaporkan ada jutaan warga Israel yang bersembunyi di shelter saat Houthi menyerang.
Selain menembakkan rudal, Houthi juga mengaku meluncurkan pesawat tanpa awak atau drone yang turut menargetkan daerah Yaffa.
Houthi mengatakan serangan Israel sebelumnya ke Yaman hanya akan meningkatkan tekad rakyat Yaman untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.
(*)