News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Semangat Bima, Bocah Enam Tahun yang Kini Berjuang Melawan Leukimia

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dikara Java Abimanyu, bocah enam tahun berjuang melawan kanker darah (leukimia)

Ada cara lainnya yaitu dengan terapi carticel yang paling dekat bisa dilakukan di Malaysia dan membutuhkan dana hingga 1 miliar rupiah.

“Katanya ada tapi biayanya sangat mahal dan belum ada dilakukan di Indonesia," terang Wahyu.

Menurut Wahyu, negara terdekat yang bisa menangani kondisi Bima di Malaysia.

Di negeri Jiran ini, kalkulasi biaya terminim Rp1,5 Miliar.

"Namanya kartisel terapi dan butuhh biaya besar sekitar 65.000 USD sampe 100.000 USD, sekitar Rp 975 juta hingga Rp 1,5 M, seperti itu,” kata Wahyu.

Wahyu Prasetyo, ayah dari Bima, bocah enam tahun yang menderita kanker.

Sementara itu untuk biaya pengobatan dan kebutuhan selama pengobatan selain menggunakan BPJS Kesehatan, Wahyu dan keluarga dibantu oleh keluarga, saudara, teman hingga menjual tanah dan motor milik pribadi di kampung halaman.

Wahyu juga memutuskan keluar dari pekerjaanya, walaupun ia mengakui itu bukan keputusan yang tepat namun dengan keluar dari pekerja Wahyu dan istri dapat lebih fokus mendampingi bima dalam proses penyembuhan.

“Dulu saya masih bekerja namun dengan berbagai pertimbangann kami, masalah keseharian untuk kemoterapi, saya putuskan untuk keluar pekerjaan, memang keputusan ini kurang tepat ya tapi kondisi mengharuskan saya pada Bima,” kata Wahyu dengan tegar.

Pendampingan terus menerus, membangkitkan semangat si anak, dan ketegaran dari orangtua diyakini Wahyu menjadi salah satu obat bagi si anak karena menurutnya penderita kanker tidak bisa berjuang sendiri perlu ada pendukung yang selalu ada disampingnya.

“Meskipun pengobatan sangat panjang inilah usaha kami sebagai orangtua untuk mendampingi dan mensupport mental dia agar dia tetap semangat dan dia tidak merasa sakit, dia tidak merasa sendiri, dan merasa selalu di support, dan itulah pesan saya mari kita support pasien dengan cancer, karena pasien dengan cancer ini tidak bisa berjuang sendiri,” kata Wahyu.

Untuk membangkitkan semangat Bima, Wahyu dan istri juga memberikan pemahaman kepada Bima kalau segala tindakaan yang dilakukan di rumah sakit itu menyenangkan Karena bisa bertemu dengan banyak teman.

“Bima secara psikis mungkin karena sakitnya dari kecill dia itu kami supply mindsitenya ke arah posistif ke arah ayuk main, jadi di RS saya kenalin ke teman-temanya, ke susternya, ke dokternya jadi mindsite dia ke rumah sakit itu menyenanghkan,”tutur Wahyu.

Diceritakan Wahyu Bima memiliki semangat yang sangat tinggi, terlebih ia bisa mendapatkan hadiah setelah selesai kemo.

Biasanya Wahyu dan istri akan mewujudkan keinginan Bima makan-makanan tertentu,

“Dia semangat mbak, apalagi tahu nanti kan kita kasih hadiah seperti dia request mau makan di sini, kita wujudkan,” papar Wahyu.

Wahyu pun berharap sang putra dapat menjalankan terapi carticel di Malaysia walaupun membutuhan biaya yang besar dan kita dapat meringankan beban Wahyu dan keluarga dengan mengunjungi Kitabisa.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini