- Setelah mewarisi perubahan gen tertentu yang meningkatkan risiko poliposis adenomatosa familial (FAP) atau sindrom Lynch (kanker kolorektal nonpolyposis herediter).
- Memiliki riwayat pribadi kolitis ulserativa kronis atau penyakit Crohn selama 8 tahun atau lebih.
- Minum tiga atau lebih minuman beralkohol per hari.
- Merokok.
- Gemuk.
Usia yang lebih tua adalah faktor risiko utama untuk sebagian besar kanker.
Peluang terkena kanker meningkat seiring bertambahnya usia.
Tes yang digunakan untuk mendiagnosis kanker rektum meliputi:
1. Pemeriksaan fisik dan sejarah
Pemeriksaan tubuh untuk memeriksa tanda-tanda umum kesehatan, termasuk memeriksa tanda-tanda penyakit, seperti benjolan atau apa pun yang tampaknya tidak biasa.
Riwayat kebiasaan kesehatan pasien dan penyakit serta perawatan masa lalu juga akan diambil.
2. Digital rectal exam (DRE)
Digital rectal exam (DRE) merupakan pemeriksaan rektum.
Dokter atau perawat akan memasukkan jari yang diberi cairan, bersarung tangan ke bagian bawah rektum untuk merasakan adanya benjolan atau hal lain yang tampaknya tidak biasa.