Vaksin dianggap akan mengurangi jumlah orang yang rentan terhadap virus Corona dan menciptakan 'dinding penghalang' penyebaran lebih lanjut.
Opsi ini dianggap yang paling mungkin bisa mengakhiri wabah.
"Kita perlu bertindak untuk menghentikan penyebaran virus dalam jangka pendek sampai kita mendapatkan vaksin," kata Morse.
Lima perusahaan obat terkemuka--Johnson & Johnson, Regeneron Pharmaceuticals, GlaxoSmithKline, Moderna, dan Gilead Science--telah mengumumkan rencana untuk meneliti dan menangani virus baru ini.
Beberapa di antaranya sedang mengembangkan vaksin berdasarkan kode genetik virus Corona.
Sementara itu, yang lainnya sedang menguji obat untuk menentukan efektivitas dalam mengobati virus Corona baru.
Membuat vaksin adalah proses yang sulit dan membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Seperti vaksin Ebola, yang membutuhkan waktu 20 tahun untuk membuatnya.
Namun, Anthony Fauci, direktur pusat penyakit menular di National Institutes of Health, mengatakan bahwa agensinya bekerja sama dengan perusahaan obat Moderna untuk mengembangkan vaksin virus Corona dengan cepat.
"Jika tidak ada kendala, kami akan menerapkan uji coba fase-pertama kepada beberapa orang dalam 2,5 bulan ke depan," ujar Fauci.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)