News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angka Kematian Akibat TBC Meningkat 1,5 Juta Kasus saat Pandemi Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Penderita Tuberculosis (TBC).

Pengalaman dalam parawatan pasien TBC yang terinfeksi Covid-19 pun masih terbatas, sehingga mereka memiliki hasil pengobatan yang kurang optimal jika pengobatan TBC terganggu.

Sebelum ada Covid-19, program percepatan penanggulangan TBC bisa tinggal landas di tahun 2020 menuju stop TBC di tahun 2030.

Namun, tanpa diduga pandemi Covid-19 terjadi dan menghambat program stop TBC.

Di Indonesia, ada sekitar 845 ribu kasus TBC dari 271 juta penduduk, dengan rata-ratq kematian mencapai 96 ribu kasus.

Sejumlah Analisa dari SEA Regional WHO menyebutkan, penyebab dari terhambatnya percepatan penanggulangan TBC adalah tidak optimalnya penemuan kasus terutama di daerah-daerah karena khawatir tertular Covid-19, laboratorium sibuk menangani Covid-19 sehingga berkurang dalam menangani TBC.

Selanjutnya, ketersediaan obat di beberapa tempat bermasalah. Perawatan dan monitoring pasien TBC terhambat karena pasien tidak berani datang ke fasilitas kesehatan.

Sebagai contoh, program TBC di provinsi Jawa Barat selama pandemi Covid-19 mengalami hambatan. Kekurangan suplai masker N95 dan sarung tangan untuk tenaga kesehatan, dan itu pun tidak semua kabupaten/kota memiliki jumlah persediaan yang banyak.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. R. Nina Susana Dewi menilai hal tersebut membuktikan, kemampuan kabupaten/kota dalam menghadapi Covid-19 dan melanjutkan program TBC belum cukup.

Terlebih lagi pandemi Covid-19 merupakan penyakit baru dan belum punya pengalaman dalam mengatasinya.

Tidak hanya itu, kapasitas rawat inap untuk pasien TBC mengalami kekurangan dikarenakan ruang isolasi di beberapa rumah sakit rujukan TBC digunakan untuk perawatan pasien Covid-19.

“Fasilias kesehatan juga membatasi layanan kontak langsung dengan pasien, kemudian jumlah kunjungan terduga TBC ke Faskes berkurang karena kekhawatiran masyarakat tertular Covid-19,” tutur dr. Nina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini