TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai apa itu panic attack atau serangan panik, lengkap beserta gejala dan cara menghentikannya.
Panic attack atau serangan panik bisa tiba-tiba terjadi di mana saja dan kapan saja, baik itu di rumah atau di tempat umum.
Secara umum, serangan panik biasanya terjadi selama kurang dari 10 menit.
Orang yang mengalami serangan panik dengan sering bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
Dikutip dari psycom.net, panic attack atau serangan panik adalah ketakutan atau ketidaknyamanan yang terjadi secara tiba-tiba ketika seseorang mengalami atau menemui pemicu yang pernah membuatnya trauma.
Baca juga: World Mental Health Day, Berikut 11 Cara Menghentikan Panic Attack atau Serangan Panik
Baca juga: Cara Mengatasi Panic Attack di Tempat Umum, Lakukan 5 Hal Berikut Ini
Serangan panik biasanya terjadi dalam beberapa menit dan juga muncul beberapa gejala psikologis serta fisik.
Gejala-gejala tersebut termasuk detak jantung yang cepat, berkeringat, gemetar, sesak napas, kedinginan, mual, sakit perut, nyeri dada, sakit kepala, hingga mati rasa atau kesemutan.
Gejala Panic Attack
Gejala Fisik
- Palpitasi, jantung berdebar, atau detak jantung yang dipercepat
- Berkeringat
- Gemetar
- Sesak napas
- Perasaan tersedak
- Nyeri dada
- Merasa tidak nyaman
- Merasa pusing
- Rasa dingin atau panas
- Sensasi mati rasa atau kesemutan
Gejala Psikologis
- Takut kehilangan kendali atau "menjadi gila"
- Takut mati
- Perasaan terlepas dari diri sendiri atau lingkungan, atau mengamati diri sendiri dari luar tubuh
Baca juga: 7 Cara Efektif Mengatasi Panic Attack : Fokuskan Pikiran terhadap Satu Objek
Cara Menghentikan Panic Attack
Berikut ini 11 cara menghetikan panik attack, dikutip dari healthline.com:
1. Tarik napas dalam-dalam
Hiperventilasi adalah gejala panic attack yang dapat meningkatkan rasa takut.