5. Penanganan masalah gizi dan pemberian makanan tambahan;
6. Tatalaksana gizi buruk.
“Intervensi spesifik diikuti dengan strategi peningkatan kapasitas SDM, peningkatan kualitas program, penguatan edukasi gizi dan penguatan manajemen intervensi gizi di Puskesmas dan Posyandu,” kata dr. Dhian.
Selain upaya dari pemerintah, peran keluarga terutama ibu sangat penting dalam mencegah anak stunting dan obesitas.
Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB, Prof Dr. Hardiansyah, mengatakan pencegahan stunting maupun obesitas harus dilakukan secara dini.
Ibu memiliki peran penting dalam menentukan makanan pada saat hamil dan pemberian gizi serta pola asuh pada anak setelah lahir.
Baca juga: Omicron di Indonesia Tembus 840 Kasus Dalam Sebulan, Kemenkes Akui Sulit Hindari Transmisi Lokal
Langkah Pencegahan Stunting
Calon ibu hendaknya melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hamil dan rutin melakukan pemeriksaan ketika masa kehamilan.
Untuk mencegah stunting sejak awal, maka ibu hamil harus mengalami penambahan berat badan yang cukup.
Jadi, penambahan berat badan ibu hamil itu adalah faktor utama mencegah stunting pada anak selama masa kehamilan.
“Sederhananya bagi awam adalah bertambahnya usia kehamilan harus diiringi dengan bertambahnya berat badan."
"Saat bayi lahir ketika bertambah umur harus bertambah berat badan. Itu ciri sederhana."
"Kalau mengalami berat badan yang stagnan tidak bertambah maka pertambahan panjang atau tinggi badan bayi akan mengalami gangguan."
"Jadi sebelum mengalami gangguan maka cegahlah gangguan tersebut,” kata Prof. Hardiansyah.