Satu teori adalah bahwa kuda menelan padang rumput atau buah yang terkontaminasi dengan urin kelelawar yang terinfeksi, kotoran atau air liur.
Virus dalam cairan tubuh kuda (termasuk darah, urin, air liur atau cairan hidung) kemudian dapat ditularkan ke seseorang selama kontak dekat.
Diagnosa
Masih dikutip dari CDC, pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk mendiagnosis virus Hendra (HV) dan virus Nipah (NV) antara lain deteksi antibodi dengan ELISA (IgG dan IgM), real time polymerase chain reaction (RT-PCR), dan upaya isolasi virus.
Di sebagian besar negara, penanganan virus Hendra perlu dilakukan di laboratorium penyimpanan tinggi.
Diagnosis laboratorium pasien dengan riwayat klinis HV atau NV dapat dibuat selama fase akut dan fase penyembuhan penyakit dengan menggunakan kombinasi tes termasuk deteksi antibodi dalam serum atau cairan serebrospinal (CSF), deteksi RNA virus ( RT-PCR) dalam serum, CSF, atau usap tenggorokan, dan isolasi virus dari CSF atau usap tenggorokan.
Pencegahan
Terjadinya penyakit pada manusia telah dikaitkan hanya dengan infeksi spesies perantara seperti kuda.
Pengenalan dini penyakit pada hewan inang perantara mungkin merupakan cara paling penting untuk membatasi kasus manusia di masa depan.
Infeksi virus Hendra dapat dicegah dengan menghindari kuda yang sakit atau mungkin terinfeksi HeV dan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai saat kontak diperlukan, seperti dalam prosedur kedokteran hewan.
Vaksin komersial baru-baru ini dilisensikan di Australia untuk kuda dan dapat bermanfaat bagi spesies hewan lain dan akhirnya manusia.
(Tribunnews.com/Yurika)