News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lawan Hilang Memori, Wanita Indonesia Ini Cerita Perjalanan hingga Jadi Penulis Bestselling Amazon

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zen Toronto, seorang wanita Indonesia yang berhasil melawan kehilangan memori dengan cara menulis jurnal dan buku sebagai self-healing dan unlock self-motivation.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hilangnya memori berbeda dengan kasus kelupaan biasa.

Seseorang mungkin tidak dapat mengingat sedikit atau banyaknya peristiwa dan kenangan penting di masa lalu.

Sejumlah kondisi dapat menyebabkan hilangnya memori pada seseorang, mulai dari cedera otak, trauma, hingga gangguan emosi seperti depresi dan stres akut.

Sebagian besar kondisi ini dapat diobati.

Mungkin suatu waktu memori tersebut dapat kembali atau mungkin akan tetap hilang secara permanen, tergantung pada penyebab dan pengobatannya.

Selain pengobatan yang tepat, sesungguhnya yang paling penting untuk diperhatikan ialah kondisi mental penderita hilangnya memori itu sendiri.

Ketika seseorang kehilangan memori, pastinya hal ini dapat mengganggu dan mempengaruhi setiap aspek kehidupannya.

Baca juga: Ahli: Terlalu Dini Simpulkan Monkeypox Bisa Picu Risiko Kesehatan Masyarakat

Kehilangan memori dapat membuat seseorang merasa kebingungan, sendirian, marah pada situasi yang membuatnya sulit.

Berdamai dengan kehilangan memori memang sangat sulit dilakukan, bahkan bagi anggota keluarga dan teman dekat yang harus turut beradaptasi dengan hilangnya memori seseorang.
Namun, bukan berarti hal tersebut mustahil dilakukan.

Seperti yang dialami Zen Toronto, seorang wanita Indonesia yang berhasil melawan kehilangan memori dengan cara menulis jurnal dan buku sebagai self-healing dan unlock self-motivation.

Saat ini, Zen Toronto telah berhasil menjadi Amazon Bestselling Author untuk personal transformasi dan spiritualitas.

Sebagai seorang penyintas yang berhasil memerangi memory loss atau kehilangan memori, Zen Toronto melalui bukunya menunjukkan kepada pembaca bahwa tidak peduli sesulit apa pun yang kita hadapi dalam hidup, adalah mungkin untuk membangun kembali kehidupan yang bermakna dengan rantai efek positif abadi.

Baca juga: Orangtua Perlu Menjelaskan Secara Psikologis pada Anak saat Akan Vaksin Covid-19

Dia bercerita bagaimana dirinya memerangi kehilangan memori hingga menjadi bestselling author.

"Beberapa tahun lalu, akibat stres yang ekstrim membuat saya collapsed dan terbangun dengan kehilangan ingatan. Panik menyergap, rasanya bagaikan tersesat di lautan horor tak berujung. Tapi apakah hal itu membuat saya menyerah dan meratapi nasib? Jawabannya tidak, tidak akan," kata Zen dalam keterangan yang diterima, Jumat (4/6/2022).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini