Gluten adalah sekelompok protein dalam gandum, barley, rye, dan triticale (persilangan antara gandum dan rye).
Beberapa penelitian mengaitkannya dengan peningkatan peradangan dan menunjukkan, bebas gluten dapat meredakan gejala radang sendi
Meskipun temuan ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan apakah diet bebas gluten saja bermanfaat bagi penderita radang sendi.
4. Makanan olahan tinggi
Makanan cepat saji, sereal sarapan, biasanya kaya akan pengawet dan bahan yang berpotensi menimbulkan peradangan lainnya, yang semuanya dapat memperburuk gejala radang sendi.
Selain itu, mereka yang makan makanan ultra-olahan dalam jumlah yang lebih tinggi menunjukkan peningkatan faktor risiko penyakit jantung, termasuk kadar hemoglobin terglikasi (HbA1c) yang lebih tinggi, penanda kontrol gula darah jangka panjang.
Dengan demikian, makanan olahan dapat memperburuk kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan risiko penyakit lain.
5. Alkohol
Alkohol harus dibatasi bahkan dihindari.
Sebuah penelitian pada 278 orang dengan spondyloarthritis aksial — radang sendi yang terutama memengaruhi sumsum tulang belakang dan sendi sakroiliaka (SI) mengaitkan asupan alkohol dengan peningkatan kerusakan struktural tulang belakang.
Penelitian juga menunjukkan, asupan alkohol dapat meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan serangan asam urat.
Selain itu, konsumsi alkohol kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko osteoartritis, meskipun tidak semua penelitian menemukan hubungan yang signifikan.
6. Minyak nabati tertentu
Diet tinggi lemak omega-6 dan rendah lemak omega-3 dapat memperburuk gejala osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Lemak ini diperlukan untuk kesehatan. Namun, rasio omega-6 dan omega-3 yang tidak seimbang di sebagian besar diet Barat dapat meningkatkan peradangan