Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Seorang Ahli Virologi di Inggris menegaskan perlunya menghindari kontak intim dengan penderita cacar monyet (Monkeypox), karena jumlah kasus virus itu mencapai 366 di negara tersebut.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah menerbitkan pengarahan teknis pertamanya pada Jumat lalu tentang wabah Monkeypox yang sedang berlangsung.
Pengarahan teknis ini diterbitkan setelah dilakukannya wawancara terperinci dengan pasien yang membantu para ahli kesehatan untuk memahami penularan.
Baca juga: Venezuela Konfirmasi Kasus Monkeypox Pertama
Dikutip dari laman Business Standard, Senin (13/6/2022), Profesor Paul Hunter dari University of East Anglia mengatakan pada Sabtu lalu bahwa pengarahan yang dilakukan UKHSA menyoroti risiko penyakit yang menyebar.
"Penularan Monkeypox tampaknya hampir secara eksklusif ditularkan melalui kontak dekat dan intim. Jadi orang harus menghindari kontak dengan orang yang dapat terinfeksi, terutama jika mereka memiliki ruam," kata Prof Hunter.
Dalam pembaharuan data akhir minggunya, UKHSA menyebut ada 43 kasus tambahan Monkeypox di Inggris, 1 kasus tambahan di Skotlandia dan 1 kasus tambahan di Wales yang diidentifikasi.
Angka tersebut tentu saja membuat jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Inggris pada 9 Juni lalu menjadi 366.
Saat ini ada 348 kasus yang dikonfirmasi di Inggris, 12 di Skotlandia, 2 di Irlandia Utara dan 4 di Wales.
UKHSA menekankan bahwa dari kasus-kasus yang diwawancarai, 81 persen diketahui merupakan penduduk London dan 99 persen adalah kaum pria.
Usia rata-rata kasus yang dikonfirmasi di Inggris yakni 38 tahun.
Dalam penelitian tersebut, 151 dari 152 pria yang diwawancarai diidentifikasi sebagai gay, biseksual atau pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.
Selain itu, mereka juga diidentifikasi melakukan perjalanan ke luar negeri baru-baru ini, yakni dalam 21 hari sebelum timbulnya gejala.
Baca juga: AS Borong 300.000 Dosis Vaksin Monkeypox Produksi Bavarian Nordic
Ada 75 kasus yang dilaporkan, dengan 59 melaporkan perjalanan di kawasan Eropa.
Direktur Klinis dan Infeksi yang Muncul di UKHSA, Meera Chand mengatakan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan lembaga kesehatan global dalam upaya mitigasi dan perawatan terhadap pasien penyakit ini.
"Kami bekerja, baik di Inggris maupun bersama dengan mitra global untuk memajukan penyelidikan yang kami butuhkan demi membantu kami lebih memahami virus, penularannya, dan upaya mitigasinya seperti pemakaian vaksin dan perawatan," kata Chand.
Di Inggris, orang-orang diminta untuk menghubungi klinik kesehatan seksual jika mereka mengalami ruam dengan lepuh dan jika mereka telah melakukan kontak erat, termasuk kontak seksual dengan seseorang yang menderita Monkeypox, meskipun belum diuji.
Sebelumnya pada awal pekan lalu, pemerintah Inggris menggunakan Undang-undang (UU) untuk menjadikan Monkeypox sebagai penyakit yang dapat dilaporkan.
Hal ini tentu saja mewajibkan para dokter untuk memberitahu otoritas kesehatan jika mereka mendiagnosis kasus apapun.