Jika terpaksa harus keluar rumah, maka pastikan selalu mengenakan masker karena dapat mengurangi paparan polusi udara.
Terlebih saat ini pandemi virus corona (Covid-19) masih berlangsung.
"Jika harus keluar rumah, gunakan masker. Masker jenis apapun masih lebih baik daripada tidak pakai masker sama sekali," kata dr. Feni.
Baca juga: Anak-anak di Kota Besar Rentan Terpapar Polusi Udara
Selanjutnya, kata dia, masyarakat yang hendak melakukan kegiatan outdoor harus memiliki pemahaman terhadap indeks kualitas udara pada hari saat mereka keluar rumah.
Hal ini dilakukan memantau kualitas udara saat mereka hendak beraktivitas.
Jika memang memiliki kegiatan di luar rumah, pilihlah waktu bepergian yang tidak bertepatan dengan 'jam macet', sehingga waktu perjalanan yang ditempuh pun lebih singkat dan risiko menghirup polusi udara yang dapat disebabkan dari asap kendaraan bermotor pun dapat dikurangi.
"Jika keluar rumah, perhatikan pemantauan kualitas udara, ada aplikasi Air Quality Index, Napas dan lain-lain. Rencanakan waktu perjalanan sesingkat mungkin, sehingga mengurangi risiko pajanan menghirup kualitas udara yang buruk," tegas Feni.
Feni kemudian menekankan bahwa penggunaan obat secara optimal pada kelompok rentan pun sangat penting.
Baca juga: Koalisi Ibu Kota Balas Upaya Banding Pemerintah Pusat Atas Putusan Polusi Udara
Karena kelompok inilah yang paling tinggi terkena risiko kesehatan.
Tidak lupa ia mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Optimalkan obat-obat yang diperlukan, terutama pada kelompok rentan seperti penderita asma, PPOK, penyakit kardiovaskuler. Karena polusi dapat sangat mempengaruhi kesehatan. Lalu (terapkan) pola hidup bersih dan sehat," pungkas dr. Feni.