Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam mendukung upaya percepatan eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030, Johnson & Johnson (J&J) Global Public Health di Asia Tenggara luncurkan kampanye 'United Against TB'.
Selain itu, Jhonson & Jhonson ajak generasi muda dukung upaya dengan luncurkan program TB Warriors.
Generasi muda merupakan kelompok yang rentan terkena dampak TBC secara tidak proporsional. Namun, generasi muda juga dikenal memiliki jejaring sosial yang luas sehingga memiliki pengaruh yang luar biasa sebagai katalis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Baca juga: Menko PMK: Banyak Pekerja Migran Indonesia Dipulangkan karena Terjangkit TBC
"Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengaktifkan partisipasi mereka sebagai agen perubahan dalam menanggulangi TBC,” ungkap Leader of Communications & Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia Devy Yheanne, Country secara virtual, Minggu (4/9/2022).
Kampanye yang bersifat regional ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang TBC di negara-negara prioritas, salah satunya Indonesia.
Secara resmi, sejak 24 Maret 2022, PT Johnson & Johnson Indonesia turut mendukung gerakan sosialisasi dan kampanye tersebut. Di sisi lain, rangkaian kampanye ini mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk lebih memahami TBC dan gejalanya.
Serta, menghapus stigma tentang TBC di masyarakat, dan sekaligus mengajak generasi muda sebagai agent of change.
"Kami mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan kesadaran dan mengajak peran serta masyarakat untuk mencegah penyakit TBC, sehingga dapat mewujudkan Eliminasi TBC 2030 di Indonesia,” katanya lagi.
Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy: Indonesia Urutan Ketiga Kasus TBC Terbanyak di Dunia
Wilayah Asia Tenggara memang membawa porsi tertinggi untuk beban TBC secara global. Dalam menyukseskan kampanye, sosialisasi yang menyasar pada usia produktif 15 – 34 tahun.
Maka dibentuklah sebuah inovasi dengan melakukan pendekatan kreatif. Yaitu sebuah gerakan edukasi melalui gamifikasi yang dikemas dalam bentuk filter sosial media. Serta, permainan virtual yang diberi nama ‘TB Warriors’.
Gerakan virtual game TB Warriors ini akan berlanjut hingga akhir tahun 2022. Dan diharapkan dapat menginspirasi. Lalu secara tidak langsung mengubah perilaku generasi muda dalam menyikapi TBC di lingkungan mereka.
Program edukasi dan gamifikasi TB Warriors ini juga didukung penuh oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Lebih lanjut, dalam permainan ini para pemain ditantang untuk menemukan karakter pada gambar ilustrasi.
Nantinya, gambar ilustrasi ini akan menunjukkan lokasi keramaian, dengan cara mencari dan menemukan ‘karakter gambar’. Serta menunjukkan gejala TBC sebanyak-banyaknya dalam waktu secepat mungkin.
Setelah berhasil menemukan semua karakter tersebut, pemain akan mendapatkan akses menuju informasi terkait edukasi lebih lanjut mengenai TBC dan gejalanya.
Baca juga: Kenali Gejala TBC pada Anak, Jangan Sepelekan Batuk Lebih Dari 2 Minggu dan Demam Berulang
Setelah virtual TB Warriors diluncurkan, tercatat terdapat 6460 pejuang Tuberkulosis di seluruh dunia. Data ini menunjukan Indonesia berada pada urutan pertama dalam memainkan game TB Warriors.
Dengan angka terbanyak yaitu terdapat di angka 3343 dari 6460 total pemain di Asia. Sebagai informasi, Johnson & Johnson telah memperkenalkan permainan edukasi TB Warriors ini secara serentak ke wilayah Asia Tenggara.
Para peserta gamifikasi dan permainan edukatif TB Warriors berasal dari berbagai negara, yaitu: Thailand, Filipina, Vietnam dan Indonesia.