News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asupan Protein Tinggi Perlu Diperhatikan bagi Pasien Cacar Monyet maupun Cacar Air

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Satgas Monkeypox PB IDI dr Hanny Nilasari

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Saat terinfeksi monkeypox cacar monyet seorang pasien sangat dianjurkan untuk makan makanan bergizi seimbang.

Ketua satgas monkeypox PB IDI dr. Hanny Nilasari menerangkan, tidak ada makanan khusus yang perlu dihindari, justru harus makan sehat.

"Bergizi tinggi, kaya akan mineral, vitamin dan perhatikan karbo," kata dia dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/9/2022).

Namun dokter spesialis kulit dan kelamin ini mengingatkan, agar memperhatikan asupan protein tinggi jika mengalami kondisi gatal pada lesi saat penyembuhan, misalnya daging, putih telur, ikan.

Baca juga: Satgas IDI: Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas dalam Vaksinasi Cacar Monyet

"Hindari agar tidak menjadi komplikasi berat. Karena kalau gatalkan digaruk dan bisa terjadi infeksi sekunder. Jadi itu yang harus diperhatikan," terang dia. 

Ia mengatakan, hal ini sama juga dilakukan saat seseorang terinfeksi cacar air.

"Prinsipmya sama pada fase penyembuhan ada rasa gatal di seluruh lesi yamg diperhatikan adalah asupan protein tinggi, protein itu yang buat gatal," imbuh dokter Hanny.

Adapun m gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. 

Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.

Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini