Ini mungkin berarti, bahwa seiring waktu, diet tinggi gula mencegah otak mengetahui kapan seseorang sudah cukup makan.
Namun, para peneliti belum menguji ini pada manusia.
4. Diabetes dan Resistensi Insulin
Kadar gula yang tinggi dalam makanan dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dari waktu ke waktu.
Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal (NIDDK) Sumber Tepercaya menambahkan bahwa faktor risiko lain, seperti obesitas dan resistensi insulin , juga dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
5. Penyakit kardiovaskular
Sebuah jurnal mengungkapkan, bahwa mereka yang mendapat 17-21 persen kalori harian dari gula tambahan memiliki risiko 38 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular (CVG) dibandingkan mereka yang mengonsumsi delapan persen gula tambahan.
Bagi mereka yang mengonsumsi 21 persen atau lebih, risiko CVD berlipat ganda
6. Tekanan darah tinggi
Sebuah studi tahun 2011 menemukan hubungan antara minuman manis dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Sebuah ulasan juga menyatakan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko CVD.
Ini mungkin berarti bahwa gula memperburuk kedua kondisi tersebut.
7. Kanker
konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan peradangan, stres oksidatif, dan obesitas.
Faktor-faktor ini mempengaruhi risiko seseorang terkena kanker.
8. Penuaan kulit
Kelebihan gula dalam makanan mengarah pada pembentukan produk akhir glikasi lanjut (AGEs), yang berperan dalam diabetes.
Cara Mengurangi Asupan Gula
- Periksa label makanan instan yang manis
- Kurangi makanan dengan tambahan gula
- Hindari makanan olahan secara umum
(Tribunnews.com, Renald)