Selain iritasi ternyata ada bermacam efek yang dapat ditimbulkan dari gas yang dikeluarkan peluru ini seperti misalnya pendarahan, gangguan pernapasan, luka bakar dan yang paling parah menyebabkan kebutaan.
Efek lain dari gas air mata termasuk kesulitan menelan, mengeluarkan air liur dan rasa terbakar yang parah di mulut.
Baca juga: Aturan FIFA: Petugas Keamanan Dilarang Gunakan Gas Air Mata di Pertandingan Sepakbola
Dalam beberapa kasus, penggunaan gas air mata dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung serta mempercepat tekanan di area pernapasan.
Apabila hal tersebut tidak segera ditangani maka yang berpotensi menyebabkan sesak napas dan serangan jantung hingga kematian.
Sementara menurut Physicians for Human Rights, efek ringan dari paparan gas air mata yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan gejala gangguan stres pasca-trauma (PTSD) .
Cara Mengatasi Paparan Gas Air Mata
Ketika Anda terkena paparan gas air mata baik secara sengaja maupun tidak, usahakan tetap tenang dan jangan panik.
Meski tidak ada obat penawar untuk mengatasi efek samping dari paparan gas air mata.
Namun menurut Centers for Disease Control and Prevention, apabila Anda terkena paparan langkah pertama yang harus dilakukan yakni segera menutup hidung, mata, dan mulut, langkah ini diambil guna meminimalkan gas yang terhirup.
Baca juga: Aturan FIFA Tentang Penggunaan Gas Air Mata dan 5 Pedoman yang Wajib Diketahui Petugas Keamanan
Mengenakan syal atau masker di hidung dan mulut dapat membantu mencegah sebagian gas memasuki area saluran pernapasan, sehingga meminimalisir efek sesak napas.
Mengenakan kacamata juga dapat membantu melindungi mata Anda dari kontaminasi gas.
Selanjutnya Anda bisa mencari udara segar dan menjauhi sumber gas air mata.
Biasanya uap dari gas air mata mengendap di tanah, maka apabila memungkinkan sebaiknya mencari tempat berlindung yang tinggi dari permukaan tanah
Cek seluruh bagian tubuh Anda, apabila kulit terkena gas air mata, segera basuh dengan air bersih dan sabun.