News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Akibat Buruk Jika Terpapar Gas Air Mata dan Cara Penanganannya

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa suporter dalam kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas.

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gas air mata belakangan semakin umum digunakan para penegak hukum dari berbagai belahan negara untuk mengendalikan kerusuhan serta membubarkan massa.

Di Indonesia, gas air mata digunakan polisi untuk membubarkan suporter sepakbola yang mulai rusuh seperti terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga derby Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Akibat rusuh tersebut, 127 suporter termasuk 2 polisi tewas karena kekurangan oksigen akibat terpapar gas air mata.

Dalam berbagai kejadian, penggunaan gas air mata pada warga sipil kerap kali memakan korban jiwa.

Penggunaan gas air mata pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I.

Namun karena efeknya jangka pendek dan jarang melumpuhkan, lambat laun penggunaan gas air mata  justru digunakan oleh aparat penegak hukum untuk membubarkan gerombolan, melumpuhkan kerusuhan tanpa melibatkan senjata yang mematikan.

Apa Itu Gas Air Mata?

Gas air mata adalah zat terlarang yang tercantum dalam Konvensi Senjata Kimia Internasional 1993. Terlepas dari namanya, gas air mata bukanlah gas. 

Mengutip dari Healthline, gas air mata merupakan kumpulan dari bahan kimia bertekanan tinggi yang dipanaskan dan dicampur dengan pelarut dan dilepaskan sebagai aerosol.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Gas Air Mata Disorot, Ketahui Bahan hingga Efeknya pada Pernapasan dan Kulit

Zat yang paling sering digunakan sebagai gas air mata adalah senyawa halogen organik sintetik.

Sementara dua gas air mata yang paling sering digunakan adalah ω-chloroacetophenone atau CN, dan o-chlorobenzylidene malononitrile atau CS. Umumnya gas air mata berbentuk tabung, granat, atau semprotan.

Dampak Paparan Gas Air Mata

Apabila zat ini dilepaskan maka akan bereaksi dan menyebabkan rasa sakit serta  iritasi terutama pada area lembab di tubuh, seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru. 

Selain iritasi ternyata ada bermacam efek yang dapat ditimbulkan dari gas yang dikeluarkan peluru ini seperti misalnya pendarahan, gangguan pernapasan, luka bakar dan yang paling parah menyebabkan kebutaan.

Efek lain dari gas air mata termasuk kesulitan menelan, mengeluarkan air liur dan rasa terbakar yang parah di mulut. 

Baca juga: Aturan FIFA: Petugas Keamanan Dilarang Gunakan Gas Air Mata di Pertandingan Sepakbola

Dalam beberapa kasus, penggunaan gas air mata dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung serta mempercepat tekanan di area pernapasan.

Apabila hal tersebut tidak segera ditangani maka yang berpotensi menyebabkan sesak napas dan serangan jantung hingga kematian.

Sementara menurut Physicians for Human Rights, efek ringan dari paparan gas air mata yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan gejala gangguan stres pasca-trauma (PTSD) .

Cara Mengatasi Paparan Gas Air Mata

Ketika Anda terkena paparan gas air mata baik secara sengaja maupun tidak, usahakan tetap tenang dan jangan panik. 

Meski tidak ada obat penawar untuk mengatasi efek samping dari paparan gas air mata.

Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas. (Surya Malang/Purwanto)

Namun menurut Centers for Disease Control and Prevention, apabila Anda terkena paparan langkah pertama yang harus dilakukan yakni segera menutup hidung, mata, dan mulut, langkah ini diambil guna meminimalkan gas yang terhirup.

Baca juga: Aturan FIFA Tentang Penggunaan Gas Air Mata dan 5 Pedoman yang Wajib Diketahui Petugas Keamanan

Mengenakan syal atau masker di hidung dan mulut dapat membantu mencegah sebagian gas memasuki area saluran pernapasan, sehingga meminimalisir efek sesak napas. 

Mengenakan kacamata juga dapat membantu melindungi mata Anda dari kontaminasi gas.

Selanjutnya Anda bisa mencari udara segar dan menjauhi sumber gas air mata.

Biasanya uap dari gas air mata mengendap di tanah, maka apabila memungkinkan sebaiknya mencari tempat berlindung yang tinggi dari permukaan tanah

Cek seluruh bagian tubuh Anda, apabila kulit terkena gas air mata, segera basuh dengan air bersih dan sabun.

Cara ini dapat melindungi Anda dan orang sekitar dari sensasi terbakar di kulit dan wajah akibat kontaminasi gas air mata yang menempel di baju dan tubuh.

Apabila paparan gas mengenai mata, segera basahi mata dengan air digin bersih selama 10 sampai 15 menit.

Jangan gunakan air panas karena hal tersebut dapat membuka pori-pori dan justru akan semakin membuat bahan kimia meresap lebih dalam, sehingga menyebabkan iritasi kulit yang lebih parah.

Membasuh kulit atau mata dengan menggunakan susu magnesium atau campuran air dan natrium bikarbonat (soda kue).

Kedua bahan ini diklaim The Street Medic Guide dapat menetralisir rasa terbakar efek dari gas air mata.

Ini lantaran sifat susu dan  natrium bikarbonat yang basa dapat menetralkan kandungan asam yang ada pada gas air mata.

Usahakan untuk tidak menggosok mata agar tidak semakin perih. Bila Anda mengenakan lensa kontak, segera lepas dan jangan menggunakannya kembali.

Setelah memberikan pertolongan pertama, langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan yakni melepaskan semua pakaian yang terpapar gas air mata. 

Lebih baik memotongnya daripada menariknya ke atas kepala demi menghindari meluasnya paparan zat kimia.

Selanjutnya masukkan pakaian Anda ke dalam kantong plastik, untuk mencegah orang lain terkena bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam gas air mata,

Kebanyakan orang yang terpapar gas air mata tidak mengalami efek jangka panjang,akan tetapi dalam beberapa kasus paparan gas air mata dapat menyebabkan komplikasi parah dan berujung pada kematian. 

Apabila Anda terkena gas air mata, segeralah untuk mencari pertolongan agar dapat dipantau oleh tenaga medis profesional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini