Hasil otopsi pun mengungkapkan nekrosis kortikal akut sebagai lesi yang paling sering.
Dietilen glikol merupakan cairan higroskopis yang terasa manis, tidak berwarna, tidak berbau, dan biasa digunakan dalam sediaan komersial antibeku, minyak rem, rokok, dan beberapa pewarna.
Zat ini adalah pelarut yang sangat baik untuk banyak zat yang relatif tidak larut.
Dietilen glikol juga biasa digunakan dalam pengobatan manusia, sama seperti asetaminofen dan sulfanilamide, sengaja atau tidak sengaja dapat menyebabkan keracunan pada manusia, beberapa berakibat fatal.
Zat ini mencemari pengiriman gliserin yang diimpor ke Haiti dari China melalui Eropa.
Gliserin ini digunakan dalam banyak produk farmasi cair yang diproduksi secara lokal, termasuk sirup asetaminofen, dan konsumsi produk ini menyebabkan banyak kasus kematian terkait gagal ginjal.
Karena toksisitasnya, dietilen glikol tidak diperbolehkan dimasukkan dalam makanan dan obat-obatan.
Dietilen glikol mempengaruhi jantung, sistem pernafasan, hati, pankreas dan ginjal.
Perubahan biokimia yang terkait dengan toksisitas termasuk peningkatan kadar enzim hati, serta peningkatan kadar BUN dan kreatinin serum.
Presentasi klinis ditandai dengan penyakit prodromal nonspesifik, dan dalam waktu 2 minggu diikuti oleh gagal ginjal anurik, pankreatitis, hepatitis dan disfungsi neurologis, lalu berkembang menjadi koma.
Histopatologi jaringan ginjal menunjukkan nekrosis tubular akut dengan regenerasi dan edema interstisial.