Komplikasi yang dapat berkembang setelah pecahnya aneurisma meliputi:
- Pendarahan kembali.
Aneurisma yang sudah pecah atau bocor berisiko kembali mengalami perdarahan. Pendarahan ulang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada sel-sel otak.
- Pembuluh darah menyempit di otak.
Setelah aneurisma otak pecah, pembuluh darah di otak dapat berkontraksi dan menyempit (vasospasme).
Kondisi ini dapat menyebabkan stroke iskemik, di mana aliran darah ke sel-sel otak terbatas, menyebabkan kerusakan dan kehilangan sel tambahan.
- Penumpukan cairan di dalam otak (hidrosefalus).
Pecahnya aneurisma otak paling sering terjadi di ruang antara otak dan jaringan tipis yang menutupi otak.
Darah dapat menghalangi pergerakan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Akibatnya, kelebihan cairan memberi tekanan pada otak dan dapat merusak jaringan.
- Perubahan kadar natrium.
Pendarahan di otak dapat mengganggu keseimbangan natrium dalam darah. Hal ini dapat terjadi akibat kerusakan pada hipotalamus, area di dekat pangkal otak.
Penurunan kadar natrium darah dapat menyebabkan pembengkakan sel otak dan kerusakan permanen.