Sebanyak 50.744 ibu hamil positif hepatitis B pada tahun 2022.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 35.757 bayi lahir dari ibu yang positif hepatitis B.
Kendati sebagian besarnya sudah mendapatkan imunisasi Hb0 dan HBg kurang dari 24 jam namun masih didapati 135 bayi positif Hepatitis B pada usia 9-12 bulan.
Memutus atau mencegah sedini mungkin penularan hepatitis menjadi prioritas pemerintah saat ini.
Khusus untuk hepatitis B, dilakukan deteksi dini Hepatitis B yang terintegrasi dengan pemeriksaan HIV dan Sifilis untuk minimal 80 persen ibu hamil (atau disebut juga dengan Triple Eliminasi).
Baca juga: Kemenkes Beri Antivirus pada Ibu Hamil untuk Cegah Penularan Hepatitis B pada Bayi
"Tujuannya untuk memutus atau mencegah penularan secara vertikal dari ibu ke anak," ungkap dr. Michael.
Pemberian imunisasi Hepatitis B tiga dosis pada bayi juga masuk ke dalam program imunisasi nasional untuk mengurangi insiden dan pemberian HB0 kurang dari 24 jam untuk mengurangi transmisi dari ibu ke bayi.
Selain itu, juga dilakukan pemberian HBIg pada bayi lahir dari ibu reaktif HBsAg, dan pemberian Tenofovir pada bumil dengan viral load tinggi.
Deteksi dini juga harus dilakukan bagi kelompok berisiko seperti pengguna jarum suntik (penasun) dan eks penasun, ODHIV, pasien hemodialisa, populasi kunci seperti WBP, PS, dan LSL, riwayat transfusi, riwayat tato, tindik dan penggunaan alat medis tidak steril harus dilakukan untuk memutus penularan.