Penggunaan ganja dilegalkan untuk kebutuhan medis dengan penelitian yang mendukung.
Dampak Positif Ganja, Bikin Siklus Tidur Alami
Lantas, apakah benar ganja memiliki dampak positif?
WebMD mencatat mariyuana memiliki dampak positif, salah satu yang sering ditonjolkan adalah manfaatnya untuk mengobati insomnia selain mengobati kanker, alzheimer, epilepsi dan mengurangi rasa sakit.
Tak hanya Karenina Anderson dan Jeff Smith, banyak pesohor mengaku kualitas tidurnya semakin baik karena ganja.
Ganja seolah jadi pelarian saat insomnia menyerang para artis karena memang sering jadi efek samping para selebritis yang punya aktivitas tinggi.
Menurut Dr. Matt Roman, dokter medis ganja menjelaskan tanaman ini bermanfaat untuk gangguan tidur dengan efek samping yang amat minim.
"Ganja adalah alat bantu tidur yang efektif karena memulihkan siklus tidur alami seseorang, yang seringkali tidak selaras dengan jadwal kita dalam gaya hidup modern saat ini," ujarnya dikutip dari Healthline.
Kandungan analgesiknya dapat meredakan nyeri kronis sedangkan kandungan anti kecemasannya efektif untuk menenangkan tubuh dan mengurai stres.
Tak Semua Ganja Beri Efek Baik Positif
Namun, tidak semua jenis ganja memberikan dampak yang serupa. Umumnya ganja didominasi kandungan Cannabidiol (CBD) dan Tetrahydrocannabinol (THC).
CBD memiliki manfaat kesehatan dan nonpsikoaktif sehingga tidak menyebabkan perasaan 'high' saat menggunakannya.
Sebaliknya, THC yang merupakan cannabinoid psikoaktif menimbulkan perasaan 'ngefly' bagi penggunanya.
Untuk memudahkan tidur, dibutuhkan ganja dengan kandungan THC yang lebih tinggi.
Riset tahun 2018 menyebutkan ganja tinggi THC dapat mengurangi gangguan tidur Rapid Eye Movement (REM), menghilangkan mimpi buruk dan membuat tidur lebih nyenyak.
Kondisi tidur nyenyak inilah yang paling berkualitas dan menghasilan jam istirahat yang benar-benar bermanfaat.