Pemeriksaan untuk kadar gula pun direkomendasikan dilakukan dua kali untuk ibu hamil.
Pertama kali kontrol pada trimester awal dan kedua pada usia kandungan 24-28 minggu.
Tapi,bukan pemeriksaan gula darah sewaktu.
"Jadi direkomendasikan pemeriksaan gula darah puasa dan dua jam postprandial. Setelah diperiksa gula puasa, minum air gula konsentrasi tertentu kemudian dicek dua jam kemudian. Kalau sudah aman, dibilang sudah aman," paparnya.
Jika ibu dinyatakan positif maka ada beberapa hal penanganan yang dilakukan.
Kedua, ibu perlu lakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui perkembangan janin.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO punya saran berapa kali pemeriksaan kehamilan.
"Seharusnya ibu hamil akan mendapatkan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan itu panduan WHO," imbuhnya.
Dr Novan pun berikan rinciannya. Pertama pada usia usia kehamilan 12 minggu.
Selanjutnya pada usia 14-26 minggu, lalu 28 minggu-3 32 Minggu dan 36-40 minggu persiapan persalinan.
"Seharusnya pemeriksaan ini komprehensif. Tidak bisa asal ketemu, periksa, raba-raba ultrasonografi medis (USG) sebentar. Mendalam, menyeluruh, detail, bagaimana riwayat kehamilan," jelasnya.
Lebih lanjut, dr Novan menjelaskan jika ada beberapa kematian pada bayi yang tidak dapat dideteksi .
"Penyebabnya ada simpul tali pusat. Sangat sulit diidentifikasi ultrasonografi medis (USG)," kata dr Novan.
Oleh karena itu, ibu hamil perlu mengawasi pergerakan bayi di dalam perut.
Jika dalam satu jam masih ada pergerakan kuat, maka janin masih terbilang aman.
"Satu jam tidak merespon harus segera dicari penyebabnya," tutupnya.