News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunakan Laser, Batu Saluran Empedu Bisa Hilang Tanpa Bedah

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sakit batu empedu - Perkembangan teknologi medis saat ini memungkinkan penghancuran batu empedu tanpa melalui prosedur pembedahan.

Workshop itu diikuti Dokter Spesialis Bedah Digestif, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastro-Entero-Hepatologi, Dokter Spesialis Bedah Anak, Dokter Spesialis Bedah Umum dan perawat endoskopi.

Para peserta workshop berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Manado.

Workshop dilaksanakan di 2 tempat yang berbeda yaitu  di Auditorium Sahid Jaya Hotel Surakarta untuk perawat endoskopi dan di RSUD Dr. Moewardi untuk workshop para dokter.

Direktur RSUD Dr. Moewardi, Dr. dr. Cahyono Hadi, Sp.OG, menyebutkan untuk mendalami teknologi endoskopi terkini, Workshop 2nd Maestro menghadirkan para pakar internasional dari Rajavithi Hospital, Bangkok, Thailand, yaitu Prof. Thawee Ratanachu Ek dan dr. Kannikar Laohavichitra.

Selain itu, workshop ini juga mendatangkan para pakar di bidang manajemen penyakit kegemukan atau obesitas yaitu dr. Hasan M., Sp.PD-KGEH, FINASIM dari Rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp.B, Subsp.B.D.(K) dari RS Pondok Indah, yang membahas secara mendalam penanganan obesitas dengan teknologi Ballooning serta Endoscopic Sleeve Gastroplasty.

Beberapa dokter dari RSUD Dr. Moewardi seperti yaitu Dr. dr. Triyanti Yuli Pramana, Sp.PD,K-GEH,FINASIM, dr. Anung Noto Nugroho, Sp.B.Subsp.BD(K), dr. Didik Prasetyo, Sp.PD, K-GEH, FINASIM, dr. Aritantri Darmayani, Sp.PD, KGEH, M.Sc, FINASIM, Dr.dr.Ida Bagus Budhi S.A, Sp.B-KBD.,M.Kes., dan dr. Suryo Wahyu Raharjo, Sp.B.Subsp.BD(K).,FINACS juga turut menjadi narasumber dalam Workshop 2nd Maestro.

“Acara ini memberikan pelatihan langsung mengenai Endoscopic Retrograde Cholangio-Pancreatography (ERCP) menggunakan teknologi Spyglass dan EUS,” jelasnya.

Ia menambahkan, workshop kali ini mengedepankan penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam endoskopi gastrointestinal, yang dapat meningkatkan kualitas endoskopi dengan mengurangi kesalahan manusia dan memberikan akurasi serta konsistensi yang lebih tinggi.

“Hal ini sejalan dengan tujuan kami untuk meningkatkan mutu kesehatan dan keterampilan SDM tenaga medis di Indonesia,” kata Direktur.

Ia berharap, workshop ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kompetensi dokter dan perawat dalam bidang Advanced Endoscopy, EUS, dan ERCP.

“Kami berharap workshop ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini