News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Benarkah Memanggang Daging Bisa Meningkatkan Risiko Kanker? Ini Ulasan Ahli Pangan

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Makanan yang dipanggang kadang kala menjadi sajian favorit untuk sebagian orang. Namun para ahli mengingatkan memanggang mungkin berisiko.

Hal ini dijelaskan oleh Darin Detwiler, PhD , penulis, konsultan, dan profesor kebijakan pangan di Northeastern University College of Professional Studies

Baca juga: Batas Aman Simpan Daging Kurban di Kulkas, Beri Label agar Tahu Lama Penyimpanan

“Saat dikonsumsi, zat kimia ini dapat dimetabolisme oleh tubuh menjadi senyawa yang dapat merusak DNA dan berpotensi menyebabkan kanker,” jelas Detwiler, dilansir Minggu (4/8/2024).

Kadar HCA dan PAH tertinggi ditemukan dalam daging panggang, tetapi makanan lain.

Termasuk sayuran panggang, roti, dan bahkan marshmallow panggan, juga dapat membentuk PAH saat hangus dan terkena asap.

"Namun, risikonya secara umum lebih rendah dibandingkan dengan daging, tetapi tetap ada,” katanya.

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan siapa yang mungkin berisiko lebih tinggi terhadap dampak kesehatan akibat paparan HCA dan PAH.

Namun, Detwiler mengatakan hal-hal berikut ini adalah pertimbangannya:

Genetika

Beberapa orang mungkin memiliki variasi genetik yang memengaruhi cara tubuh mereka memproses dan mendetoksifikasi HCA dan PAH

Sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap efek berbahaya.

Kondisi kesehatan yang ada

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu , seperti penderita kanker atau diabetes , mungkin lebih rentan terhadap potensi risiko kesehatan yang terkait dengan bahan kimia ini.

Faktor usia dan gaya hidup

Orang lanjut usia dan mereka yang memiliki kebiasaan makan atau gaya hidup yang buruk juga mungkin berisiko lebih ting

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini