Obat penghilang nyeri biasa tak mampu meredakan nyeri trigeminal neuralgia.
2. Operasi Dekompresi
Namun, seiring waktu, beberapa pasien mungkin tidak lagi merespons pengobatan antikejang, maka terdapat pilihan pengobatan lain yang lebih agresif.
Misalnya operasi dekompresi mikrovaskular (Micro-Vascular Decompression/ MVD Surgery). Prosedur ini melakukan pemindahan atau pengangkatan pembuluh darah yang menyentuh saraf trigeminal untuk menghentikan kerusakan saraf sehingga menghilangkan nyeri.
Terapi memiliki angka keberhasilan yang tinggi dan bisa menghentikan atau mengurangi nyeri selama bertahun-tahun, bahkan membuat pasien bebas dari nyeri. Hanya sedikit pasien yang mengalami kambuh dalam 3 hingga 5 tahun setelah operasi.
3. Intervenasi Nyeri Perkutan
Tindakan ini mengatasi nyeri wajah dengan cara membuat cedera minimal terkontrol pada ganglion (pangkal) saraf trigeminal yang berlokasi di dasar tengkorak.
Tindakan ini meliputi prosedur Percutaneous Radio Frequency Rhizotomy (PRFR) dan Percutaneous Balloon Compression (PBC). Kedua tindakan ini membutuhkan jarum khusus yang dengan panduan sinar X akan ditusukkan melalui pipi sisi wajah yang sakit ke lokasi ganglion saraf trigeminal di dasar tengkorak.
“Ini bisa menjadi pilihan bagi mereka yang tidak siap atau gagal pasca operasi MVD, kondisi medis berat serta pada wanita hamil penderita neuralgia trigeminal dengan nyeri luar biasa tak tertahankan,” ungkap dr Tyo.
Beberapa terapi komplementer bisa membantu pengobatan utama mengatasi nyeri seperti Akupunktur dan penyuntikan toksin botulinum (Botox).
Pemeriksaan dan perawatan gigi dan gusi harus dilakukan berkala karena biasanya kesehatan mulut, gigi dan gusi tidak optimal akibat serangan nyeri berulang.
Seperti penderita nyeri kronis lainnya, rasa cemas, depresi, putus asa dapat memperberat penderitaan akibat neuralgia trigeminal sehingga perlu pendampingan psikolog atau hipnoterapist untuk memperkuat mekanisme adaptasi kejiwaan penderitanya.
Baca juga: Tidak hanya Orang Tua, Migrain Bisa Dialami oleh Anak-Anak
“Kami mengembangkan pelayanan pengobatan neuralgia trigeminal secara terpadu yang melibatkan tim multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis neurologi divisi saraf tepi dan cefalgia, bedah saraf, dokter gigi berpengalaman, radiologi, anestesi, ahli gizi klinik, serta tenaga keperawatan dan psikolog,” ujar dr Tyo.