Seluruh finalis telah menjalani masa pembekalan yang dimulai pada 11 Agustus 2023 sampai 1 September 2023. Ada beberapa materi pembekalan yang diberikan, seperti speaking and Master of Ceremony (MC), kebudayaan Betawi, pariwisata dan hospitality, pemandu wisata, jurnalistik serta media sosial, ekonomi kreatif, kuliner Jakarta, keprotokolan, entrepreneurship, dan sebagainya.
Total ada sembilan juri yang telah memberikan pembekalan dan penilaian kepada para finalis. Mereka adalah Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati di bidang pemerintahan serta pengetahuan umum; Poppy Dharsono di bidang tata busana; Rose Mini A. Salim di bidang psikologi; Faizal Cherry Shidarta di bidang hubungan internasional; H. Beky Mardani di bidang Kebudayaan Betawi; Fifi Aleyda Yahya di bidang public speaking dan bahasa asing; Ayu Dyah Pasha di bidang etiket serta kepribadian; Frans Teguh di bidang kepariwisataan; dan Josua Simanjuntak di bidang ekonomi kreatif.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta Andhika Permata menyatakan, Abang None Jakarta ini merupakan ajang pemilihan duta daerah tertua di Indonesia.
Pemenang dan para finalis akan menjalankan tugas selama satu tahun ke depan. Mereka didorong untuk berpartisipasi aktif mempromosikan Indonesia, khususnya Jakarta, tentang potensi pariwisata, ekonomi kreatif, serta kebudayaan.
Baca juga: Atasi Polusi Udara Jakarta, Pemprov DKI Sanksi Tilang Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi
“Pemilihan Abang None Jakarta ini telah memasuki angkatan ke-51. Diharapkan, Abang None Jakarta mampu memberikan kontribusi dan dedikasi nyata untuk meningkatkan reputasi Kota Jakarta sebagai kota global,” tuturnya.
Sementara itu, None 2022 Zaida Jameela Heinrich mengaku bersyukur bisa menuntaskan tugasnya selama setahun terakhir ini dengan baik. Ia berharap, para penerusnya bisa menjadi penyambung lidah masyarakat Jakarta.
“Apakah arti menjadi bagian dari Abang None Jakarta? Seseorang bijak pernah berkata, mendidik pikiran tanpa mendidik hati bukanlah pendidikan. Karena masih banyak hal lain yang tidak terlihat di pikiran dan mata, tapi sangat terlihat di hati kita. Saya berharap, Abang None Jakarta berikutnya dapat mengimplementasikan prinsip tersebut. Mereka dapat mendengarkan masyarakat tak hanya dengan telinga, tapi juga dengan hati kita,” urainya.
Zaida menambahkan, Abang None Jakarta bukan sekadar predikat duta daerah. Orang terpilih yang menyandang gelar tersebut pun harus bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, yakni warga Jakarta.
“Tugas kita sebagai Abang None Jakarta tidak hanya untuk membangun jembatan antara pemerintah dan masyarakat Jakarta, tapi juga untuk memimpin serta menginspirasi rakyat Jakarta,” paparnya.
Baca juga: Pemprov DKI Pastikan Belum Akan Berlakukan Aturan Ganjil Genap 24 Jam di Ibu Kota dalam Waktu Dekat
Selama setahun terakhir menyandang status sebagai None Jakarta 2022, Zaida mengaku, mendapat banyak pelajaran dan pengalaman berharga. Salah satunya, yang tak terlupakan, saat dirinya ikut ambil bagian dalam acara Istana Berkebaya pada 6 Agustus 2023.
Ia pun merasa bangga bisa turut memperkenalkan budaya Betawi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Zaida menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta Mirdiyanti Heru yang telah memberikan pengalaman berharga kepada dirinya.
“Implementasi prinsip tersebut membawa saya ke banyak pengalaman, salah satunya bisa memamerkan budaya Betawi saat Istana Berkebaya. Hal ini diinisiasi oleh Ketua Dekranasda DKI Ibu Mirdiyanti dan pengalaman besar ini juga tidak akan terwujud tanpa kerja keras dari Pj Gubernur DKI Bapak Heru Budi Hartono. Terima kasih banyak atas apa yang sudah dilakukan untuk Jakarta dan masyarakatnya,” pungkasnya.(*)