1. Rembuk Stunting. Program ini diawali dengan pemetaan dan analisis situasi untuk mencapai tujuan percepatan dan penurunan stunting.
2. Bahagiakan, Beri Gizi, dan Stimulasi (Bagimu). Program ini berfokus untuk menangani stunting yang dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupan manusia, yakni ketika janin di dalam kandungan, pada saat masa kehamilan, dan setelah lahir.
3. Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Program ini dilakukan di Kabupaten Kepulauan Seribu, dimana mengajak seluruh aparat dan elemen masyarakat untuk ikut berpartisipasi dengan membagikan makanan tambahan dan asupan gizi bagi balita, serta memantau berat badan maupun kesehatan anak.
4. Gerakan Orang Tua Asuh untuk Anak Stunting (Go Tuntas). Program yang dijalankan di Jakarta Selatan ini hampir sama seperti BAAS. Dalam menjalankan program ini, Pemprov DKI Jakarta turut menggandeng Komando Distrik Militer (Kodim) di enam wilayah administrasi Jakarta.
Tak hanya itu, Jakarta Innovation Award (JID) pun menggandeng Innovative Government Award (IGA) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menjalankan Program Taman Safari. Adapun cakupannya, meliputi kegiatan preventif, promotif, rehabilitatif, dan kuratif agar terbebas dari stunting.
Selain melalui program yang ada, Pemprov DKI Jakarta juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut terlibat dalam penanganan stunting, dengan membuka website Jakarta Beraksi untuk memudahkan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR).
Lalu, yang turut jadi perhatian juga soal penataan kawasan. Selama satu tahun terakhir memimpin Jakarta, Pj Gubernur Heru telah melakukan penanaman pohon secara masif. pada Oktober 2022-Juli 2023, ada 10.474 pohon penyerap polutan jenis instan tress yang ditanam Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta.
Kepala Distamhut Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara mengatakan, “Diharapkan dengan bertambah pohon penyerap polutan dapat memperbaiki kualitas udara di Jakarta, selain berfungsi juga sebagai pembentuk iklim mikro, peneduh, hingga menambah estetika kota.”
Selain itu, penanaman pohon pun dilakukan Pemkot di lima wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu, yakni April - Juli 2023 telat tercatat ada 55.345 pohon pelindung yang sudah berhasil ditanam.
Baca juga: Jelang Perpindahan Ibu Kota, Pemprov DKI Wujudkan Transformasi Digital Menuju Jakarta Kota Global
Sepanjang 2023, Distamhut DKI Jakarta juga telah menambah luas dan mengoptimalkan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan melakukan pembangunan dan penataan.
“Sepanjang tahun 2023 ini Distamhut DKI Jakarta akan membangun 23 taman yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dengan luasan mencapai 6,7 hektare,” ujar Bayu.
Penataan kawasan juga dilakukan dengan menjalankan program Benah Kampung - Penataan Kawasan Permukiman hasil kolaborasi dengan Yayasan Budha Tzu Chi. Program ini sudah dijalankan di tiga kelurahan Jakarta Pusat, yaitu di Pegangsaan, Cempaka Baru, dan Menteng.
Pemprov DKI Jakarta juga merelokasi pula warga eks Kampung Bayam yang masih bertahan di sekitar kawasan Jakarta International Stadium (JIS). Saat ini setidaknya ada 20 Kepala Keluarga (KK) yang sudah direlokasi ke Rusun Nagrak, Jakarta Utara. Sedangkan sepuluh KK lainnya masih berproses untuk dipindahkan.
Guna mengatasi masalah sampah yang selama ini jadi momok warga Jakarta, Pemprov DKI Jakarta telah berhasil membangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF) Plant di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.