“Kejujuran publik ialah ketika hal-hal baik memang dikatakan baik dan yang tidak baik dikatakan senyatanya, tanpa gincu dan bumbu yang menor lagi culas. Pembenaran-pembenaran yang irasional dan sentimental seharusnya sudah mulai ditinggalkan pada era yang penuh dengan keterbukaan dan perkembangan saat ini,” tutup Agustinus.
Baca juga: Tekan Kemiskinan, Pemprov DKI Jakarta Berinovasi Lewat Jaring Pengaman Sosial hingga Pelatihan UMKM