Bahan:
- 250 gram tepung terigu protein rendah
- 50 gram tangmien
- 1 1/2 sendok teh ragi instan
- 1/2 sendok teh baking powder
- 50 gram gula tepung
- 15 gram susu bubuk
- 1 buah putih telur
- 110 ml air es
- 20 gram mentega putih
- 1/2 sendok teh garam
- 2 sendok teh wijen hitam
Bahan isi:
- 100 gram tepung ketan
- 100 ml air
- 1/4 sendok teh garam
- 60 gram gula pasir
- 15 gram mentega putih
- 75 gram abon
Cara membuat bakpao mochi abon:
- Isi, tuan air ke campuran tepung ketan dan garam, aduk rata. Saring sampai halus.
- Tuang ke dalam pinggan tahan panas.
- Kukus 30 menit di atas api sedang sampai matang, angkat. Panas-panas, mikser menggunakan kaki spiral sambil ditambahkan gula pasir dan mentega putih sampai kalis, biarkan dingin.
- Ambil 15 gram adonan kulit, beri isi abon, sisihkan.
- Bahan kulit, campur rata tepung terigu, tepung tangmien, ragi instan, baking powder, gula tepung, dan susu bubuk. Masukkan putih telur dan air es.
- Uleni sampai kalis, tambahkan mentega putih dan garam, uleni sampai elastis, tambahkan wijen. Aduk rata, diamkan 30 menit.
- Timbang adonan masing-masing 25 gram, diamkan 10 menit.
- Pipihkan adonan, beri mochi abon, bentuk bulat. Letakkan di atas kertas bakpao, diamkan 45 menit sampai mengembang.
- Kukus 10 menit di atas api sedang sampai matang.
Baca: Cara Membuat Pempek yang Enak, Mudah dan Praktis, Berikut Tips dan Kumpulan Resepnya
Baca: Cara Membuat Puding Oreo, Lengkap dengan Video Tutorial
Cara membuat bakpao yang lembut dan empuk:
1. Pengadonan bahan harus tepat
Saat mengadoni bahan kulit, campurkan bahan-bahan kering dahulu seperti terigu, maizena, gula, ragi, baking powder dengan bahan cair seperti putih telur dan air es.
Lalu uleni bahan sebentar. Baru kemudian masukkan mentega putih dan garam.
Di tahap pencampuran ini, mentega dan garam wajib masuk belakangan.
Jika mentega masuk bersamaan dengan bahan-bahan tersebut, maka adonan akan bergumpal sehingga tekstur bakpao tidak rata dan lembut.
Sementara itu, jika garam masuk lebih dahulu, ia memiliki sifat menyerap air sehingga bakpao bertekstur kering.
2. Uleni dengan benar
Ulenilah bahan hingga tekstur yang tepat, yang penting ia sudah cukup elastis.
Jika diuleni terlalu cepat, maka bakpao tidak akan mengembang sempurna.
Namun, jika bakpao diuleni secara berlebihan, maka ia akan kehilangan kelembutannya.
3. Waktu fermentasi harus akurat
Ikutilah waktu fermentasi adonan yang dianjurkan dalam resep.
Jangan terlalu lama dalam mengistirahatkan adonan karena dapat menyebabkan keriput nantinya setelah diangkat dari panas kukusan.
Bakpao akan sangat mengembang, namun dindingnya tidak kuat sehingga suhu rendah membuat udara di dalamnya hilang.
Hasilnya, bakpao akan kolaps dan teksturnya tidak bagus.
Terakhir, jangan mengukusnya terlalu lama dan panas.
Uap yang berlebihan panas dan jumlahnya di dalam kukusan dapat menyebabkan bakpao jelek teksturnya.
Perhatikanlah air yang dipakai untuk memanaskan kukusan.
Asal air sudah mendidih dan beruap saja, kukusan sudah siap untuk digunakan.
Berbeda dengan kukusan untuk membuat bolu kukus yang harus dibiarkan beberapa saat dahulu setelah airnya mendidih agar uapnya cukup banyak.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Sajiansedap.grid.id)