Banyak destinasi wisata dunia termasuk Indonesia kini mulai menggunakan sistem cashless ini, satu di antaranya Bali.
Terdapat beberapa pilihan pembayaran cashless yang digunakan, mulai dari kartu kredit, debit, hingga penggunaan platform digital untuk memudahkan layanan transaksi pembayaran.
Startup fintech yang bergerak di bidang money converter digital, BaliCash memperkenalkan sistem cashless untuk pelancong mancanegara dan Warga Negara Asing (WNA) yang berbelanja di Pulau Dewata itu.
Lalu apa itu money converter digital?
Layanan money converter digital ini memudahkan pelancong mancanegara untuk mengkonversi berbagai mata uang ke rupiah, memudahkan pengguna dalam bertransaksi tanpa harus menukarkan uang secara fisik.
Karena berbasis e-money, platform ini bekerja sama dengan beberapa bank di Indonesia untuk memudahkan pelancong dalam bertransaksi yang efisien dan aman dengan menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS).
Sehingga pelancong mancanegara dapat bertransaksi harian secara mudah di berbagai merchant di Bali, maupun seluruh Indonesia.
Platform ini merupakan bagian dari strategi Bali One Gate, tujuannya adalah untuk mendukung kedaulatan pariwisata di Bali dengan mengintegrasikan teknologi digital yang memudahkan aktivitas pelancong mancanegara dan meningkatkan perekonomian setempat.
Sehingga pelancong mancanegara tidak perlu lagi mengkhawatirkan proses penukaran uang yang rumit dan biaya tambahan dan tiap transaksi dapat dipantau secara real-time.
Jika anda memutuskan melakukan traveling menggunakan sistem pembayaran cashless, tentu anda tidak perlu mencari mesin ATM untuk menarik uang tunai atau pergi ke cabang bank terdekat dan menunggu dalam antrean.
3. Lebih aman
Transaksi non tunai lebih aman karena mengurangi risiko perampokan.
Salah satu cafe di AS, misalnya, memilih untuk tidak menggunakan uang tunai sama sekali pada 2017 setelah mengalami lima kali perampokan dalam waktu empat bulan.
Selain itu, pencurian bisa saja dilakukan oleh karyawan sendiri.
Penelitian menunjukkan bahwa pencurian yang dilakukan oleh karyawan merugikan bisnis Inggris sebesar 190 juta poundsterling per tahun.
Cashless juga mengurangi risiko terhadap penipuan, karena keamanan di balik pembayaran cashless terus diperbaharui dan diperketat.
Jika kita masih menggunakan sistem pembayaran tunai, maka selalu ada risiko mendapatkan uang palsu.
Pada paruh pertama 2019 misalnya, 228.000 uang kertas palsu senilai 5 juta poundsterling ditemukan dari peredaran.
4. Dapat menghasilkan lebih banyak pengeluaran
Saat konsumen menggunakan sistem cashless, mereka dapat berulang kali membelanjakan lebih banyak jika dibandingkan hanya membawa uang tunai.
Hal itu karena memiliki jumlah uang tunai yang terbatas di dompet tentu akan membatasi pembelian anda dibandingkan dengan fleksibilitas yang ditawarkan sistem cashless.
5. Menghemat waktu
Dengan menggunakan sistem cashless, anda akan menghemat cukup banyak waktu yang dapat digunakan untuk aktivitas lain, daripada harus lama mengantre untuk membayar menggunakan uang tunai.