Meutya Viada Hafid lalu terpilih sebagai pemenang Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill, dari pemerintah Australia pada 11 Oktober 2007.
Setelah itu Meutya Viada Hafid berhasil mendapatkan penghargaan kategori Jurnalis medan Media Australia 2008 pada 19 februari 2008.
Meutya lalu menjadi satu di antara lima Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan pada 9 Februari 2012.
Perjalanan Politik Meutya Viada Hafid
Meutya Viada Hafid diminta oleh Burhanudin Napitulu untuk masuk ke Partai Golkar pada tahun 2009.
Kemudian Meutya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Partai Golkar yang mewakili rakyat Kota Medan, Dapil 1, Sumatera Utara.
Sayangnya ia belum terpilih.
Kegegalannya tidak membuat Meutya Viada Hafid menyerah.
Meutya Viada Hafid kemudian ikut pada pesta Pilkada di Binjai.
Untuk menuju Walikota dan Wakil Waki Kota Binjai periode 2010-2015, Meutya Viada Hafid berpasangan dengan H Dhani Setiawan Isma S,Sos.
Namun, Meutya Viada Hafid belum beruntung.
Meutya Viada Hafid kemudian menggantikan Burhanudin Napitupulu menjadi anggota DPR antar waktu dari Partai Golkar pada Agustus 2010.
Meutya Viada Hafid berada di Komisi XI.
Saat itu, Meutya Viada Hafid menjadi salah satu anggota delegasi parlemen Indonesia ke sidang Inter-Parliamentary Union di Bern (12-21 Oktober 2011).