Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan pertimbangan AHY bakal jadi cawapres Anies Baswedan bukan karena elektabilitas maupun kapasitas.
Tetapi karena pertimbangan tanpa Demokrat, NasDem dan PKS tidak akan bisa memenuhi aturan ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold 20 persen.
"Sebetulnya pertimbangan dipilihnya AHY bakal cawapres Anies Baswedan bukan karena elektabilitas maupun kapasitas. Kalau Demokrat tidak ikut koalisi Nasdem dan PKS. Koalisi tersebut bubar," kata Ray dalam diskusi PARA Syndicate bertajuk PDIP vs Nasdem: Ojo Dibandingke? di Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).
Maka dari itu menurut Ray, AHY mau tidak mau bakal dimasukkan jadi cawapres Anies Baswedan. AHY itu kunci dan penentu koalisi tersebut.
Baca juga: SOSOK Mohamad Aprindy, Dirut PT MRT yang Dicopot Meski Baru Tiga Bulan Diangkat Anies Baswedan
Kemudian dikatakan juga jika hanya menjadi partai pendukung, Demokrat lebih baik ikut koalisi KIB. Namun dengan catatan capres yang diusung Ganjar Pranowo.
"Kalau Demokrat hanya jadi partai pendukung lebih baik ke KIB. Calon KIB jika betul-betul Ganjar Pranowo. Potensi menangnya besar dan bakal ikut kekuasaan," sambungnya.
Maka sebab itu Ray memperkirakan AHY 80 persen bakal jadi wakil presiden Anies Baswedan.
"AHY 80 persen bakal jadi wakil presiden menemani Anies Baswedan pada pilpres 2024," tutupnya.