Beberapa organisasi yang pernah diikutinya yakni ISTECS (Institute for Science and Technology Studies), YPNF (Yayasan Pendidikan Nurul Fikri), HSF (Hokuriku Scientific Forum), MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia), YIT (Yayasan Inovasi Teknologi).
Sebelum terjun ke dunia politik, Sohibul Iman bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi).
Ia banyak menangani proyek-proyek penelitian terutama terkait kebijakan teknologi dan industri, selain juga terlibat pada program-program reformasi, restrukturisasi, dan revitalisasi lembaga-lembaga tersebut.
Sohibul Iman juga aktif mengajar sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi.
Bahkan, Sohibul Iman pernah menjadi rektor di Universitas Paramadina, Jakarta.
Ia juga pernah menjadi konsultan hak paten di Amroos Law Consultant yang menangani drafting, penelusuran, dan aplikasi hak paten dari berbagai perusahaan dalam dan luar negeri.
Baca juga: AHY, Surya Paloh, dan Sohibul Iman Duduk Semeja, Politisi Demokrat: Makin ke Sini Banyak Kesepahaman
Riwayat Politik
Awal terjun di dunia politik, Sohibul Iman bergabung dengan Partai Keadilan (PK) pada 1998.
Saat itu, Sohibul Iman diamanahi sebagai Ketua Departemen Ilmu Pengetahun dan Teknologi - Lingkungan Hidup (IPTEK-LH) Dewan Pengurus Pusat (DPP) PK.
Selanjutnya, setelah PK berganti menjadi PKS, Sohibul Iman diamanahi sebagai Ketua DPP PKS bidang Ekuintek (Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Teknologi), mulai 2005 hingga 2010.
Pada 2010 hingga 2015, Sohibul Iman diamanahi sebagai anggota Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS.
Selain itu, Sohibul Iman juga diamanahi sebagai anggota Majelis Syuro PKS periode 2005-2010 dan 2010-2015.
Pada Pemilu 2009, Sohibul Iman ikut mencalonkan diri sebagai wakil rakyat untuk melenggang ke Senayan.
Ia terpilih untuk mewakili daerah pemilihan DKI 2 (Jakpus, Jaksel dan mewakili konstituen Warga Negara Indonesia di luar negeri).