News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Relawan Pendekar Indonesia Harap PDIP Usung Jenderal Andika Perkasa Sebagai Capres

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan Pendukung Andika Perkasa Untuk Indonesia (Pendekar Indonesia) berharap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai calon presiden (capres) dalam gelaran Pemilu 2024.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Pendukung Andika Perkasa Untuk Indonesia (Pendekar Indonesia) berharap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai calon presiden (capres) dalam gelaran Pemilu 2024.

Ketua Relawan Pendekar Indonesia Hendrawan Saragi mengatakan hal tersebut didasarkan karena PDIP memiliki tiket untuk mengusung Andika.

"Seperti sudah kita ketahui bahwa tiket untuk mencalonkan capres adalah 20 persen (suara). Dan saat ini yang memiliki tiket itu, secara gampang adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Saragi saat konferensi pers secara daring pada Jumat (30/12/2022).

"Jadi secara hitungan kalkulasi matematika dasar, yang diharapkan untuk mengusung Jenderal Andika Perkasa yang pertama adalah yang memiliki tiket 20% (suara)," sambung dia.

Baca juga: Pengamat: Saling Melengkapi, Anies-Andika adalah Gabungan Islam dan Nasionalis

Selain itu, pihaknya juga berharap adanya koalisi yang memiliki gabungan 20% suara untuk mengusung Andika sebagai capres.

Menurutnya, hal tersebut tidaklah sulit.

Karena dengan mengusung Andika sebagai capres, kata dia, maka koalisi akan menjadi lebih cair dan mudah.

Berdasarkan pengalaman munculnya polarisasi pada Pilpres 2019, kata dia, pihaknya mengusulkan Andika sebagai jalan ketiga yang mampu memoderasi kontestasi tersebut.

"Dan kita mengusulkan adanya suatu moderasi, adanya suatu jalan tengah seperti yang dikemukakan oleh Socrates di zaman kuno. Bahwa moderasi itu adalah suatu tindakan etika yang sangat baik, bagaimana di antara dua ekstrim kita bisa memilah, menggeser ekstrim kembali ke tengah, dan kemudian menjadi perekat bagi dua kelompok," kata dia.

"Jadi yang pertama tadi adalah yang memiliki tiket, dan yang kedua adanya koalisi. Itu dengan memunculkan Jenderal Andika Perkasa sebagai Presiden," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini