Laporan wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon gubernur Jakarta yang diusung PDIP, Pramono Anung akan menghadiri acara ‘Nyalain Pram’ di M Bloc Live House, Jakarta Selatan, Jakarta, Sabtu (21/9/2024) besok.
Inisiator Nyalain Pram, Pangeran Siahaan mengatakan, acara ini merupakan wadah bagi Pramono untuk bersua dengan warga Jakarta, khususnya para pemilih muda.
Pangeran menyebut, lewat acara itu warga Jakarta dapat menggali pikiran Pramono menyangkut sejumlah persoalan di Jakarta.
“Jadi ini adalah tempat untuk bertanya kepada Mas Pram (Pramono Anung) sekaligus juga, selain aspirasi juga, bagi isu-isu yang mungkin agak sensitif atau kontroversial yang ingin ditanyakan atau mungkin minta penjelasan dari Mas Pram. Nah ini adalah tempat bagi anak muda Jakarta untuk bertanya hal tersebut,” kata Pangeran di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Menurutnya, acara ini berusaha untuk mendengarkan aspirasi hingga keluhan dari warga Jakarta.
Pangeran menuturkan, acara ini akan dihadiri warga dari berbagai wilayah di Jakarta, di antaranya Jakarta Utara, Barat, hingga Timur dan seluruh penjuru Jakarta.
“Di situ juga akan menjadi ajang, di mana warga Jakarta dari berbagai latar belakang sosial dan juga demografi untuk menyampaikan apa aspirasi dan keluhannya bagi Mas Pram. Kita ingin menjangkau semua lapisan sosial dan juga lintas daerah di Jakarta,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Inisiator Nyalain Pram, Aldy Perdana Putra. Dia menyebut, acara itu ditujukan guna mendobrak sekat antara warga Jakarta dengan calon pemimpinnya.
Menurut Aldy, acara ini menjadi bukti keseriusan mantan Sekretaris Kabinet itu untuk mendengar permasalahan di Jakarta.
Dengan begitu, kata Aldy, Pramono dapat memahami detail masalah yang dihadapi warga Jakarta dari sumbernya langsung.
Sehingga, dapat memberikan pelbagai solusi yang ampuh terhadap sederet permasalahan tersebut.
“Sehingga Mas Pram dapat mengetahui secara detail permasalahan yang ada di Jakarta secara langsung dari masyarakat Jakarta dengan kalangan umur yang berbeda, aneka ragam agama, suku, maupun tingkat ekonomi," ucapnya.