6. Elly Sugigi
7. Denny Cagur
Kata PAN soal para artis yang maju sebagai caleg
Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa PAN tak mengelak mengenai seringnya mereka memajukan artis sebagai caleg.
"PAN secara image memang dekat dengan artis. Tak heran ada plesetan bahwa PAN itu Partai Artis Nasional," kata Viva, Senin (2/12/2022).
Viva menyatakan bahwa PAN tidak pernah membeda-bedakan latar belakang caleg berdasarkan profesi.
Baca juga: Profil Uya Kuya, Artis yang Siap Nyaleg 2024 Dapil Jakarta Selatan Bersama PAN
Baik artis maupun masyarakat umum diperlakukan sama dalam partai.
"Bagi PAN, mereka bukan kami posisikan sebagai vote getter (pengumpul suara), namun memiliki hak dan posisi yang sama dengan caleg lainnya."
"Bang Zulkifli Hasan tidak membeda-bedan latar belakang caleg. Semua diperlakukan sama dan adil, karena ukurannya dari kinerja caleg di dapil," jelas Viva.
Parpol Rekrut Artis untuk Menarik Massa Pemilih
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah berpendapat bahwa partai politik (parpol_ merekrut artis hanya untuk menarik massa pemilih.
Para artis yang direkrut, menurut Dedi tidak perlu ada pengkaderan dan memang tidak memerlukan kapasitas sebagai politisi.
"Mereka hanya alat untuk menarik pemilih, selayaknya alat tentu memang tak miliki kapasitas," kata Dedi, Senin (2/1/2023).
Jadi Risiko Politik Indonesia karena Tak Miliki Kualitas Legilasi
Dedi mengatakan bahwa fenomena merekrut artis menjadi politikus tersebut akan menjadi risiko politik bagi Indonesia karena Parlemen diisi oleh orang yang tidak memiliki kualitas legislasi.
"Situasi itu menjadi risiko politik kita, Parlemen dari kalangan artis hanya sekedar menggenapi jumlah anggota parlemen, bukan menggenapi kualitas legislasi," ujarnya.
Baca juga: Soal Isu Sistem Proporsional Tertutup di Pemilu 2024, PAN Sebut MK Bertanggung Jawab
Kendati demikian, Dedi juga mengatakan bahwa tanpa adanya artis pun tidak lantas kader organik partai menjadi berkualitas lantaran menjalankan fungsi pengkaderan dengan baik.
"Simpulan bagi publik, lebih baik memilih yang mereka kenal, yakni para artis, karena memilih politisi sekalipun tidak lantas mendapat legislator berkapasitas," ungkap Dedi.
(Tribunnews.com/Rifqah/Fersianus Waku) (Tribunnewswiki.com/Dinar Fitra Maghiszha)