TRIBUNNEWS.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir menanggapi hasil dari beberapa lembaga survei yang menunjukkan dirinya menjadi cawapres potensial di tahun 2024.
Erick mengapresiasi hasil survei tersebut dan memacu dirinya untuk bekerja lebih baik lagi sebagai menteri.
“Tentu itu (hasil survei) sebuah apresiasi yang luar biasa tetapi hal ini justru jangan menjadi memabukkan."
"Kalau mabuk, justru tidak bisa kerja. Justru ini memacu agar bekerja lebih baik," ujarnya saat kunjungan kerja di Kota Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara pada Sabtu (7/1/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.
Kini, Erick menegaskan akan berfokus untuk membangun perekonomian di Indonesia di tahun 2023 dan tidak terlalu memikirkan terkait Pemilu 2024.
“Daripada mikir yang 2024, selain mendoakan saya cepat tua, yang terpenting justru 2023 ini, kita pastikan ekonomi kita tetap tumbuh lima persen, pembukaan lapangan pekerjaan tetap terjadi, dan memastikan kesejahteraan bagaimana kesejahteraan buat masyarakat secara menyeluruh bisa terlaksana dengan program-program yang pro rakyat,” tegasnya.
Erick Thohir Jadi Cawapres 2024 dengan Elektabilitas Tertinggi
Sebelumnya sejumlah lembaga merilis hasil surveinya dan memperlihatkan Erick Thohir sebagai cawapres potensial 2024 dengan elektabilitas tertinggi.
Lembaga survei, Poltracking Indonesia menunjukkan Erick Thohir memperoleh suara 16,2 persen dan unggul dari tokoh lain seperti Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (15,1 persen); Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono; (12 persen) hingga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (2,6 persen).
“Terdapat 10 figur cawapres potensial. Temuannya, elektabilitas Erick Thohir 16,2 persen,” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda pada 22 Desember 2022.
Baca juga: Erick Thohir Disebut Pantas Jadi Cawapres Idola karena Hasil Kerja Nyata Sebagai Menteri BUMN
Hanta menjelaskan elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres potensial mengalami lompatan tajam dibanding tokoh lainnya.
“Erick Thohir mengalami kenaikan cukup signifikan. Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, dan Mahfud MD juga mengalami kenaikan," tuturnya.
Senada dengan hasil survei Poltracking, lembaga lain yaitu Survei dan Polling Indonesia (SPIN) juga menempatkan Erick Thohir sebagai cawapres dengan elektabilitas tertinggi dengan raihan 19,2 persen suara.
Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas Erick Thohir mengalami lonjakan.
Di antaranya menjadi menteri terbaik dan diandalkan oleh Presiden Joko WIdodo (Jokowi) serta memiliki rekam jejak yang positif sebagai Menteri BUMN.
“Selain kedekatan dengan Presiden Joko Widodo, kinerja di BUMN juga menjadi faktor tingginya elektabilitas Erick Thohir,” ujar Igor pada 30 Desember 2022 lalu dikutip dari Tribun Jateng.
Selain itu, Igor juga menilai keberhasilan Erick dalam melaksanakan tugas dari Jokowi seperti penanggulangan Covid-19, pemulihan ekonomi nasional, hingga menyelamatkan sepakbola Indonesia menjadi faktor selanjutnya mantan presiden klub sepakbola Inter Milan itu bertengger di posisi teratas.
“Erick Thohir juga berdasarkan kinerjanya. Selain itu sempat jadi ketua panitia pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono,” tuturnya.
Baca juga: Erick Thohir Potensial Raih Tiket Cawapres dari Partai Berbasis Islam
Sebagai informasi, survei SPIN ini dilakukan pada 1-10 Desember 2022 dengan melibatkan 1.230 responden.
Sementara menurut survei Indikator Politik, Erick Thohir memenangkan empat kali simulasi sebagai cawapres ketika dipasangkan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Pada bulan November 2022, pasangan Ganjar-Erick meraih 30,4 persen suara.
Sedangkan di bulan Desember 2022 meningkat 4,6 persen menjadi 35,4 persen suara.
Ganjar-Erick menang dari pasangan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan AHY serta ketua Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang disimulasikan berpasangan bersama Ketua DPR, Puan Maharani.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Hassanudin Aco/Fersianus Waku)(YouTube Kompas TV)
Artikel lain terkait Pilpres 2024