News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Pendukung Jokowi Enggan Campuri Keputusan Relawan GP Mania Bubar: Itu Hak Mereka

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri Desa, Budi Arie Setiadi, saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Pro Jokowo (Projo) Budi Arie Setiadi turut menanggapi soal relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) yang telah resmi membubarkan diri.

Menurut Budi Arie, keputusan Immanuel Ebenezer atau Noel membubarkan GP Mania merupakan hak dan keputusan setiap organisasi.

Pihaknya enggan mencampuri urusan organ relawan lain.

"Itu hak mereka. Kami tidak mau ikut campur," kata Budi Arie kepada Tribunnews.com, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: 4 Alasan GP Mania Bubar: Nilai Ganjar Pranowo Bukan Sosok yang Tepat hingga Tak Punya Nyali

Budi Arie pun menegaskan bahwa Projo hanya berpegang pada hasil Musyawarah Rakyat (Musra).

Dimana, Musra sebagai sebuah instrumen demokrasi untuk meyerap apa yang menjadi maunya rakyat.

"Musra itu alat rekam dan alat ukur untuk mendorong partisipasi rakyat. Demokrasi yang lebih berkualias dan bertumbuh memerlukan peningkatan dan kualitas partisipasi publik," terang Budi.

Budi Arie menilai ajang Pemilu 2024 harus menjadi momentum konsolidasi nasional untuk membawa negara ke arah kemajuan.

"Kita harus memantapkan persatuan nasional kita. Demokrasi harus kita arahkan menjadi lebih produktif bagi kemajuan Indonesia dan peningkatan kesejahteraan rakyat," pungkas wakil menteri Desa PDTT itu.

Sebelumnya, Relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pendukung Ganjar Pranowo maju sebagai Capres 2024.

Sekretaris Jenderal GP Mania Akhmad Gojali Harahap menjelaskan alasan pihaknya membubarkan diri, kata dia, salah satunya karena adanya pertimbangan lebih jauh dari GP Mania dalam mendukung Ganjar Pranowo setelah dideklarasikan pada 2021 lalu.

"Setelah mengamati dan melihat dengan seksama fakta-fakta politik yang terjadi dalam dinamika politik nasional menjelang perhelatan demokrasi di Indonesia kami mempertimbangkan secara cermat untuk tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di 2024 mendatang," kata Gojali saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).

Adapun alasan mendasar yang memutuskan GP Mania bubar kata dia yakni karena Gubernur Jawa Tengah itu bukanlah sosok yang tepat menjadi penerus Jokowi sebagai presiden.

"Alasan pembubaran GP Mania adalah, kami menyatakan Ganjar Pranowo diyakini bukan sosok yang tepat melanjutkan kepemimpinan pasca Presiden Joko Widodo," kata Gojali.

Tak hanya itu, Ganjar Pranowo juga menurut GP Mania hingga kini belum mampu meyakini rakyat bahkan partainya untuk dijadikan sebagai Capres 2024.

Hal itu dapat terlihat kata dia saat HUT PDI-P ke 50 beberapa waktu lalu, di mana, Megawati selaku Ketua Umum partai belum juga mengumumkan nama calon presiden termasuk nama Ganjar Pranowo.

Padahal, dalam beberapa lembaga survei, elektabilitas Ganjar Pranowo selalu menjadi tiga besar sebagai calon presiden mendatang.

"Dengan tidak diumumkannya nama Ganjar, publik bertanya-tanya dan galau terutama para pendukung Ganjar, jangan-jangan Ganjar Pranowo tidak akan diusung oleh PDI-P. Dan jangan-jangan Ganjar juga tidak ingin mencalonkan diri sebagai presiden," tukas Gojali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini