Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menceritakan pengalamannya sempat ditawari jadi calon wakil presiden (cawapres) Susilo Bambang Yuhoyono (SBY) di Pilpres 2004 lalu.
Hal itu diceritakan Yusril Ihza Mahendra saat melakukan silaturahmi kebangsaan di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).
Yusril mulanya mengatakan jelang Pilpres 2004, SBY mengajaknya berbincang empat mata.
Adapun dalam perbincangan tersebut, kata Yusril, SBY mengajak Yusril untuk maju sebagai cawapres pria yang saat itu menjabat sebagai menteri koordinator politik dan keamanan (Menkopolkam) di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.
"Cerita sedikit ya bagaimana pada waktu itu calon yang enggak terduga sama sekali, jadi Pak SBY, nah ngomong-ngomong dengan saya 'gimana Pak Yusril kalau kita maju?'" kata Yusril di depan Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan jajaran pengurus DPP PBB.
Baca juga: Setelah Cak Imin, Yusril Ihza Mahendra Ingin Bertemu Prabowo Subianto Bahas Pemilu 2024
Mendengar ucapan tersebut keluar dari mulut SBY, Yusril berpikir jalannya akan berat di Pilpres 2004 silam.
Hal itu karena, dijelaskan Yusril, banyak koalisi yang sudah terbentuk.
"Waduh berat inu saya bilang pada waktu tahun 2004," ucapnya.
"Dan koalisi sudah terbentuk. Bu Mega apa namanya, Wiranto dan lain-lain sudah. Sudah terbentuk."
Terlebih, tutur Yusril, saat itu ia mengatakan kepada SBY bahwa ia tak punya dana untuk maju di Pilpres 2004.
Lanjutnya, SBY menjawab bahwa dia juga tidak memiliki banyak dana saat itu.
"Dan saya bilang, ya saya enggak phnya duit gimana mau maju," kata Yusril kepada SBY.
Oleh karena itu, keduanya memutar otak untuk mencari sosok yang memiliki banyak dana untuk bisa maju sebagai cawapres SBY di Pilpres 2004.
Akhirnya, Yusril menyampaikan kepada SBY sosok yang memiliki banyak dana untuk maju di Pilpres 2004 adalah Jusuf Kalla (JK).
Dengan diputuskannya nama JK yang mendampingi SBY, Yusril kemudian menegaskan tak jadi maju mendampingi SBY di Pilpres 2004.
"Ya saya juga. Yang punya duit siapa?" kata Yusril menirukan ucapan SBY beberapa tahun lalu.
"Yang punya duit ya Pak JK. Maka Pak JK maju, mundur lagi saya," kata Yusril.
Menceritakan pengalamannya itu, Yusril kemudian menjelaskan hal tersebut merupakan suka duka di dalam dunia politik dan ia menerima kenyataan yang ada.