Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengeluarkan nama calon presiden yang akan diusungnya dalam pilpres mendatang.
Kendati demikian kata Pengamat sekaligus Direktur Lembaga Kajian Nusakom Ari Junaedi, publik termasuk para partai politik peserta pemilu tidak dapat menebak siapa sosok yang nantinya akan diusung oleh Megawati.
"Kita tidak serta merta menebak nama yang akan dikeluarkan dari kantong Bu Mega, Bu Mega pasti punya pertimbangan penting, ketika mengeluarkan nama capres tentu mempertimbangkan semua aspek oleh karena itu beliau mencari timing yang tepat," kata Ari dalam diskusi bertajuk 'Menerka Strategi Koalisi Megawati' secara daring, Kamis (23/3/2023).
Dirinya juga menyatakan, belum dikeluarkannya nama sosok capres dari PDIP itu termasuk bagian dari strategi Megawati.
Terlebih, dalam beberapa pemilu, PDIP selalu memberikan kejutan saat injury time.
Oleh karenanya dikatakan Ari, dalam menebak strategi Megawati di Pemilu itu bukan perkara yang sulit.
Baca juga: Tak Ingin Bunuh Masa Depan PDIP, Megawati Tidak Akan Pilih Puan Maharani Maju Jadi Capres
"Menerka atau menebak strategi Megawati sebetulnya tidak sulit seperti masak sayur lodeh gitu ya," kata Ari.
Hanya saja, dalam menentukan sosok yang nantinya diusung, Megawati kata Ari, melakukan beragam pertimbangan yang sangat rasional.
Sehingga nantinya setiap siapapun yang diusung oleh PDI-P telah sesuai dengan apa yang menjadi keinginan dari Megawati.
"Tapi yang jelas bahwa pertimbangan-pertimbangan Bu Mega itu sangat rasional dan dialektika politik bertumbuh tentu akan memilih yang terbaik dan yang majukan atau diinginkan oleh Bu Mega," tukasnya.
Dalam acara yang sama, Analis politik Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyampaikan bahwa sejatinya Megawati dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diprediksi telah menetapkan nama yang cocok untuk Capres dari PDIP.
Keduanya kata dia, diprediksi sudah sepahaman lebih memilih Ganjar Pranowo menjadi calon presiden (capres) ketimbang Puan Maharani untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu diperkuat dengan pertemuan antara Megawati dan Presiden Jokowi di istana menguatkan prediksi tersebut. Saat itu, keduanya telah menyamakan pandangan seputar dukungan capres di Pilpres 2024.