News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Airlangga Hadir di Bukber NasDem, Pengamat Nilai sebagai Sinyal Golkar akan Gabung Koalisi Perubahan

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Jusuf Kalla serta sejumlah petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) buka puasa bersama di DPP NasDem, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (26/3/2023). Pengamat menilai kehadiran Airlangga sebagai sinyal Golkar akan gabung Koalisi Perubahan.

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Bawono Kumoro mengomentari hadirnya Airlangga Hartarto dalam acara buka bersama Partai NasDem, beberapa waktu lalu.

Kehadiran Airlangga dinilai sebagai sinyal Partai Golkar yang akan bergabung dalam Koalisi Perubahan.

"Ini telah memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan Partai Golkar akan bergabung dengan Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS," kata Bawono kepada Tribunnews.com, Kamis (30/3/2023).

Bawono kemudian membeberkan sejumlah faktor pendorong Partai Golkar gabung ke Koalisi Perubahan.

Faktor pertama tidak bisa dilepaskan dari kondisi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Menurut Bawono, koalisi dibentuk Partai Golkar, PAN, dan PPP semakin tidak memiliki kejelasan sikap akan mengusung siapa untuk pemilihan presiden mendatang.

Baca juga: Airlangga Hartarto Kunjungi Beberapa Parpol Termasuk NasDem, Golkar: KIB Tetap Solid, Enggak Bubar

"Sejak semula Koalisi Indonesia Bersatu memang seperti koalisi gamang (takut). Membentuk koalisi tetapi tidak memiliki bakal capres siapa mau diusung," ungkapnya.

"Bahkan masing-masing partai di Koalisi Indonesia Bersatu terihat berlomba-lomba untuk memajukan bakal calon presiden masing-masing," tambah Bawono.

Faktor kedua lanjut Bawono, soal ego politik masing-masing partai dalam Koalisi Indonesia Bersatu.

Di mana Partai Golkar ngotot untuk tetap mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.

Sedangkan PAN mencoba peruntungan dengan mengajukan paket Ganjar Pranowo - Erick Thohir.

"Kondisi-kondisi itu sangat mungkin mendorong perubahan arah koalisi dari Partai Golkar dari semula sebagai inisiator bagi pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu menjadi turut bergabung Koalisi Perubahan," tegas Bawono.

Bawono lalu mengutip hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang menyebut, sebagian besar basis pemilih Partai Golkar memiliki preferensi pilihan terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Berdasarkan data tersebut, menjadi masuk akal Golkar akan merapat menuju Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies sebagai bakal calon presiden, serta meninggalkan PPP dan PAN di Koalisi Indonesia Bersatu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini