"Partai Golkar dan PAN masih sejalan dan konsisten dengan kesepakatan yang telah dibangun bersama bahwa kita mengedepankan politik gagasan dan ide," tegas Ace.
Apalagi, Golkar dan PAN dinilai masih memenuhi presidential threshold 20 persen atau ambang batas pencalonan presiden.
"Jadi jika PPP telah memiliki kebijakan sendiri, tak mengurangi kecukupan tiket Pilpres 2024 dari KIB," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga, mengungkapkan pihaknya turut gembira PPP mengumumkan mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.
"PAN merasa gembira karena PPP telah mengumumkan mas Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden yang diusung di Pilpres 2024," kata Viva Yoga kepada Tribunnews.com, Rabu (26/4/2023).
Viva Yoga menyebut, PPP sebelumnya telah melakukan komunikasi dan diskusi dengan PAN dan Golkar terkait rencana pengumuman penetapan capres.
Untuk itu, Viva Yoga menegaskan, pihaknya menghormati keputusan PPP.
Lebih lanjut, Viva Yoga, membeberkan akan ada pertemuan dari Ketua Umum Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Besok hari Kamis, 27 April 2023, Pak Zulkifli Hasan ketum PAN akan bertemu untuk bersilaturahmi lebaran dengan Pak Airlangga ketum Golkar dan pak Mardiono Ketum PPP," kata Viva Yoga.
"Agenda yang dibahas di antaranya soal kebijakan pilpres dan tantangan bangsa ke depan," jelasnya.
Baca juga: PDIP: Dukungan PPP Kuatkan Basis Santri dan Nahdliyin untuk Ganjar Pranowo
Diketahui, dari PDIP telah mengumumkan capres dari partainya, yakni Ganjar Pranowo pada Jumat (21/4/2023), di Istana Batutulis, Bogor.
Pengumuman capres tersebut, disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Kini, giliran Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengumumkan bakal calon presiden (capres) untuk diusung dalam Pilpres 2024, Rabu (26/4/2023).
Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, mengumumkan langsung sosok capres yang diusung partainya.
"Setelah melalui musyarawah dan mengucapkan Bismillahhirohmannirohim memutuskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024," ucapnya dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Rabu.
Keputusan itu, disebut melalui berbagai pertimbangan dan musyawarah bersama.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Rahmat Fajar Nugraha/Fersianus Waku, Kompas TV)