Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengaku tidak akan membawa perkara ihwal video yang sempat beredar terkait kebocoran data Pemilu 2024 ke pihak kepolisian.
Anggota KPU RI Idham Holik mengatakan pihaknya akan terus fokus untuk menjalankan tahapan pemilu.
Baca juga: Soroti Keberagaman di Indonesia, Fadel Muhammad: Percuma Ada Pemilu, Jika Berujung Perpecahan
"Terkait dengan dugaan hoaks terhadap konten-konten digital dalam UU ITE sudah jelas mekanismenya dan hari ini saya di divisi teknis fokus penyelenggaraan tahapan pemilu serentak 2024," kata Idham saat dihubungi, Jumat (28/4/2023).
"Kami saat ini sedang fokus menyelenggarakan tahapan penyelenggaraan pemilu, apalagi sebentar lagi tanggal 1 sampai 14 Mei 2023 kami akan menerima pengajuan daftar calon anggota DPR RI dan DPRD," tambahnya.
Namun begitu, KPU tentu juga akan fokus menangani hal-hal berbau hoaks yang berkaitan dengan pemilu dengan cara, seperti kata Idham, melakukan counter hoaks.
"Hoaks itu harus di-counter karena hoaks itu tidak hanya merusak individu maupun institusional tapi dia merusak neurologis cara berpikir publik. Itulah kenapa ketua KPU RI melakukan counter hoaks," jelas Idham.
Baca juga: Belajar Dari Pemilu 2019, KPU Godok PKPU Baru Ubah Pola Penghitungan Suara
Sebelumnya, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari telah buka suara terkait beredarnya sebuah video yang menampilkan data suara Pemilu 2024. Data itu diduga diduga berasal dari KPU RI.
"Jadi belum ada hasil suara. Bila ada pihak yang menggambarkan seolah-olah sudah ada hasil suara, hal itu tidak masuk akal dan mengada-ada," kata Hasyim dalam keterangannya, Kamis (27/4/2023).
Lebih lanjut, Haysim menjelaskan, pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu 2024 dilaksanakan dengan cara manual yaitu pencoblosan, pemungutan, penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan secara berjenjang.
Penghitungan secara berjenjang itu dilakukan baik dari TPS, PPK, KPU Kab/Kota, KPU Provinsi dan KPU Pusat, dilakukan secara manual berbasis formulir hardcopy.
"Demikian juga penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara, dilaksanakan secara terbuka, yang dapat diakses, diawasi dan dipantau oleh Bawaslu, saksi peserta pemilu, pemantau, jurnalis dan pemilih," tegas Hasyim.
Diketahui, sebuah akun Twitter @Bams27735590 mengunggah video yang menampilkan data yang diduga hasil Pemilu 2024.
Video berdurasi dua menit 19 detik itu juga diunggah dengan cuitan yang tertulis: INI DATA KPU HASIL PEMILU 2024. Luar biasa, negeri ini memang sakti, pemungutan suara belum dilakukan, hasilnya sudah ditentukan?