Sebab, kata Muzani, di zaman demokrasi, politik adalah hal yang paling mendasar untuk bisa membawa kebaikan dan kemajuan bagi suatu bangsa.
"Mekanisme pemilu adalah mekanisme demokrasi dan mekanisme demokrasi itu adalah proses politik. Maka pilihlah pemimpin yang bisa membawa kebaikan untuk negara, yang bisa memberikan kemajuan untuk bangsa kita, dan bisa memberikan kemakmuran untuk rakyat Indonesia. Termasuk memberikan perbaikan bagi dunia pendidikan kita," kata Muzani.
Saat ini, rata-rata tingkat pendidikan rakyat Indonesia yang mencapai jenjang S1 hanya 6 persen. Sementara yang mencapai jenjang SMA 20 persen dan SMP 13 persen.
Sementara mayoritas 23 persen rakyat Indonesia tidak lulus SD atau belum/tidak sekolah.
"Saat ini kita menghadapi kenyataan bahwa tingkat pendidikan kita masih rendah. Rata-rata IQ orang Indonesia di angka 78. Jepang adalah negara dengan rata-rata IQ tertinggi dengan skor 106. Kemudian kualitas pendidikan kita di urutan 67," katanya.
"Oleh karena itu saya mengajak seluruh kader PII untuk bangkit dan berjuang memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara kita. Serta bisa menjadi pemimpin yang terus menjaga persatuan dan keutuhan bangsa," pungkas Muzani.
Baca juga: Sekjen Muzani Sebut Sandiaga Uno Tak Hormati Prabowo Usai Nyatakan Pamit dari Gerindra
Selain Muzani, turut hadir Ketua Umum Keluarga Besar PII Nasrullah Larada. Kemudian Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur Seno Aji. Serta jajaran pengurus wilayah PII se-Indonesia yang akan bermuktamar selama 4 hari ke depan.